Balas Hasan Nasbi, Purbaya: Saya hanya Perpanjangan Tangan Presiden

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 27 Oktober 2025 2 jam yang lalu
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Foto: Dok MI/Antara)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Foto: Dok MI/Antara)

Jakarta, MI - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membalas kritikan mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom), Hasan Nasbi yang memintanya dia untuk berhenti menyampaikan kritik ke pejabat lain karena dinilai berpotensi melemahkan pemerintah.

Purbaya menegaskan bahwa tindakannya tersebut atas perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

"Sepertinya saya koboi tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan maskarakat kepada pemerintah. Itu juga atas perintah bapak presiden, jadi saya nggak berani gerak sendiri, jangan anggap saya koboi. Saya hanya perpanjangan tangan bapak presiden dengan versi yang lebih halus," kata Purbaya, Senin (27/10/2025).

Sebelumnya Hasan Nasbi memperingatkan bahwa gaya komunikasi `baku tikam` antar anggota kabinet tersebut berpotensi mengancam soliditas pemerintahan.

Dia menilai bahwa perbedaan pandangan antar pejabat seharusnya diselesaikan di ruang tertutup, bukan dipertontonkan di depan umum.

“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, ya sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” kata Hasan melalui kanal YouTube pribadinya dikutip Monitorindonesia.com, Senin (27/10/2025).

Saling serang di ruang publik justru dapat memberikan dampak negatif pada citra pemerintah. Ia khawatir, polemik yang dipertontonkan itu hanya akan menguntungkan pihak yang tidak menyukai pemerintahan.

“Kalau mau baku tikam di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling debat, mau tunjuk-tunjukan di ruang tertutup. Tapi kalau di ruang terbuka, kita nanti akan meng-entertain orang yang tidak suka dengan pemerintah,” ungkapnya.

Menurutnya, publik mungkin melihat perbedaan pendapat ini sebagai hiburan dalam jangka pendek. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, persepsi publik akan berubah menjadi pandangan bahwa pemerintah tidak solid dan mudah diadu domba.

Hasan Nasbi menekankan bahwa konsolidasi kekuasaan dan soliditas pemerintah adalah hal fundamental. Meskipun perbedaan pandangan mengenai kebijakan publik masih wajar, hal itu tidak boleh sampai saling menjatuhkan antar pejabat. “Padahal soliditas pemerintah itu penting sekali. Konsolidasi kekuasaan itu penting sekali,” jelasnya.

Hasan pun khawatir jika gaya komunikasi Purbaya terus berlanjut, di mana "Hari ini si A kena setrum, besok si B kena sengat, besok si C kena bakar," kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah untuk bekerja bersama akan menurun drastis dalam jangka panjang. 

Maka dengan demikian, Hasan berharap perdebatan sebaiknya diredam dan tidak lagi dipertontonkan ke publik.

Topik:

Hasan Nasbi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Menkeu Purbaya Purbaya