Geruduk Kantor Bupati, 50 Mahasiswa Gugat Darurat Moral Pejabat Publik Cilacap

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 Februari 2022 15:30 WIB
Cilacap, Monitorindonesia.com - Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Cilacap (AMPC) menggeruduk Kantor Bupati Cilacap, Kamis (10/2/2022) siang. Mereka mengutuk keras adanya dugaan kasus perselingkuhan yang melibatkan oknum pejabat Pemkab Cilacap dan menyudahi polemik yang berkembang, serta meminta kasus asusila tersebut diselesaikan secara tuntas. "Kami menyayangkan adanya kejadian tersebut. Apalagi yang terlibat adalah seorang pejabat yang seharusnya bisa menjaga etika dan moral sebagai aparat sipil negara (ASN)," kata mereka dalam orasinya. Para mahasiswa mengutuk peristiwa tersebut. Belum lagi adanya kasus tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme yang melingkupi banyak pejabat. "Kini dugaan perselingkuhan oleh oknum pejabat menjadi buah bibir di masyarakat, sehingga menjadi suatu hal yang dianggap biasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap," imbuh mahasiswa. Menurut mereka, jika kasus ini bisa dibuktikan maka sudah pasti melanggar kode etik sebagai aparatur sipil negara dan KUHP. "Kami Aliansi Mahasiswa Peduli Cilacap tidak ingin pejabat bermain-main terhadap tanggung jawabnya sebagai pemegang amanah rakyat. Jangan sampai jabatan yang sudah diamanatkan oleh rakyat digunakan untuk hal-hal yang negatif. Apalagi sampai melanggar norma-norma yang ada," tegasnya. Untuk itu, mereka menuntut agar memberhentikan oknum pejabat ASN yang diduga melakukan tindakan asusila. Pertama, menuntut kepada pihak yang berwenang agar mengusut tuntas dugaan kasus tersebut. Kedua, mendesak Polres Cilacap untuk mengamankan pihak yang berkaitan dengan pelaku, agar tidak saling menutupi satu sama lain. Ketiga, menuntut bupati agar tidak mengintervensi proses hukum yang sudah berjalan, dan kelima, menuntut DPRD Cilacap mengawal dan menuntaskan polemik yang sedang terjadi. Kepada awak media, Koordinator Umum aksi Hanafi Abdul Arif mengatakan pihaknya menyayangkan kasus ini terjadi di Cilacap dan sangat tidak pantas dilakukan oleh oknum pejabat ASN. "Aksi ini dilakukan oleh teman-teman mahasiswa dari beberapa kampus yang ada di Cilacap. Kita memahami kondisi saat ini dan membatasi jumlah massa aksi. Kita juga telah diingatkan pihak Polres bahwa kasus Covid di Cilacap sedang naik. Kita sudah membatasi dan taat protokol kesehatan," ungkap Hanafi. Menurutnya, ini merupakan aksi pertama, karena kasus ini akan panjang dan pihaknya akan terus mengawal tuntutan ini sampai tuntas agar polemik segera berakhir. "Kami yakin betul ketika pejabat yang punya kasus ini, jangankan mikir rakyat dan pembangunan Cilacap, sebab Cilacap banyak yang harus diperbaiki, tetapi malah ngurusi hal-hal yang tidak perlu," kritiknya memungkasi. (esp)
Berita Terkait