Lanjutkan Akselerasi Vaksin Booster, Kapolri Minta Warga Tekan Laju Covid-19 

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Maret 2022 21:15 WIB
Klaten, Monitorindonesia.com - Melanjutkan peninjauan akselerasi percepatan vaksinasi, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau 5.703 titik di 34 provinsi di Indonesia melalui virtual, dan kali ini hadir secara langsung di Gedung Grand Haji Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Kapolri menyambut baik antusias masyarakat mengikuti vaksinasi dosis 3 (booster), berkat dukungan dan kerja keras serta sinergitas dari Forkopimda Jawa Teng dan Kabupaten Klaten, yang terus mengoptimalkan akselerasi vaksinasi baik dosis 1, 2, dan 3. "Alhamdulillah, hari ini, di tempat ini sekitar 2.500 target vaksin dengan berbagai jenis vaksin. Rata-rata sudah masuk di tahap ketiga. Ini tentu kabar yang menggembirakan. Kita terus dorong supaya Jateng, khususnya Klaten masyarakatnya betul-betul memiliki kekebalan terhadap varian Delta, Omicron, atau lainnya," kata Sigit. Ia menyatakan, akselerasi vaksinasi dosis 3 juga dilakukan dan dioptimalkan di seluruh provinsi di Indonesia. Dijelaskan, dengan semakin diperkuat booster maka imunitas masyarakat terhadap seluruh varian Covid-19 akan lebih meningkat. "Bagi yang sudah vaksin dosis 2 melewati tiga bulan, tolong ikuti vaksin booster atau dosis 3. Karena secara ilmu kedokteran atau teori para ahli, vaksin dosis 3 bisa meningkatkan kekebalan di atas 91 persen, dosisi 2 bisa memberikan kekebalan di atas 71 persen. Dengan dosis 3, masyarakat akan memiliki kekebalan dan imunitas yang lebih baik," ujarnya. Sigit juga menekankan, menjelang bulan Ramadan seluruh Forkopimda di Indonesia agar lebih gencar mengoptimalkan kegiatan akselerasi vaksin dosis 1, 2 hingga 3. Menurut Sigit, segala antisipasi harus disiapkan untuk memastikan terjadinya peningkatan aktivitas, masyarakat dalam keadaan sehat dan memiliki kekebalan terhadap virus Corona. "Dengan begitu, laju pertumbuhan Covid-19 dapat dikendalikan meski terjadi peningkatan interaksi sosial," katanya. Yang harus kita lakukan, imbuhnya, karena akan menghadapi bulan puasa Ramadan, di mana interaksi dan mobilitas masyarakat menjadi tinggi. "Ada tradisi mudik, dan mau tidak mau kita harus menyiapkan masyarakat kita. Sehingga saat ada aktivitas, ada kegiatan-kegiatan, semuanya dalam keadaan siap dan memiliki imunitas yang baik. Juga angka laju Covid-19 betul-betul bisa kita kendalikan," tegas Sigit. Sementara, data Kemenkes RI terkait capain vaksinasi skala nasional disebutkan, vaksinasi dosis 1 mencapai 92,62 persen, dosis 2 tercapai 72,16 persen, dan dosis 3 di angka 6,46 persen. Khusus wilayah Jateng, dosis pertama sebesar 91,36 persen, dosis kedua 77,34 persen, dan booster di angka 7,3 persen. Sedangkan untuk wilayah Klaten, dosis 1 mencapai 91,76 persen, dosis 2 tercatat 86,48 persen, dan dosis di angka 9,48 persen. "Angka-angka tersebut cukup bagus, karena secara umum di wilayah lain kita masih mengejar dosis 2 yaitu 70 persen. Di Klaten sudah 86 persen. Terimakasih kepada Bupati dan Kapolres, juga Dandim karena terus meningkatkan. Tentunya angka ini akan selalu kita ikuti. Perkembangan reproduksi efektif sekarang sudah menurun walaupun berada di angka 1,09. Tapi ini jauh lebih baik dibanding minggu lalu," papar Sigit. Dengan angka-angka yang cukup baik, Sigit meminta kepada seluruh stakeholder terkait dan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ia menekankan, seluruh pihak jangan abai dan lengah di tengah pandemi Covid-19. "Kita harapkan menjadi kabar baik bagi kita semua. Untuk menjaga dan mempertahankan ini, bagaimana kita selalu mempertahankan protokol kesehatan (prokes), memakai masker walau sudah vaksin dosis 2, bahkan dosis 3, tetap akan saya imbau. Karena ini bagian dari upaya kita mengedalikan laju pertumbuhan Covid-19. Ini betul-betul bisa kita tahan semaksimal mungkin supaya tidak tinggi," tutur Sigit. Selain meninjau, Sigit juga memberikan penawaran dan melakukan dialog kepada seluruh Forkopimda di Indonesia. Kapolri mendengarkan dan memberi masukan terkait kendala-kendala yang terjadi dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19. (esp)