Mahasiswa di Pamekasan Gelar Aksi, Tuntutannya Seperti Ini

wisnu
wisnu
Diperbarui 9 April 2022 02:12 WIB
Pamekasan, MI – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD. Mereka menyuarakan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Massa mulai aksinya dari Monumen Arek Lancor yang merupakan jantung Kota Pamekasan, yang kemudian berjalan kaki menuju kantor DPRD di Jalan Kabupaten yang berjarak sekitar 1 kilometer. "Kami menuntut Pemerintah agar mengkaji ulang kenaikan BBM karena hal itu akan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat, termasuk kondisi ekonomi masyarakat," kata koordinator aksi Hosni yang dikutip, Jumat (8/4). Penolakan kenaikan BBM pada aksi gabungan itu merupakan satu dari tiga tuntutan yang disampaikan aktivis HMI Pamekasan. Tuntutan lainnya menuntut DPRD Kabupaten Pamekasan agar menolak wacana presiden tiga periode. Mereka menilai wacana tentang perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode merupakan tindakan, yang melanggar konstitusi sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 Bab III Pasal 7. [caption id="attachment_421375" align="aligncenter" width="200"] Aksi mahasiswa yang tergabung HMI Pamekasan di Kantor DPRD Pamekasan. (Foto/Ist) [/caption] Kemudian, mereka juga meminta pihak DPRD untuk mengirim surat tuntutan kepada DPR RI tentang kelangkaan minyak goreng. "Presiden memang telah memerintahkan jajaran kabinet dan para politisi agar menghentikan wacana tiga periode tersebut. Akan tetapi, harus ada penegasan lagi bahwa hal itu tidak bisa dilakukan," kata orator aksi lainnya, Fathorrahman. Terkait dengan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, para mahasiswa meminta agar Pemerintah turun tangan secara langsung dan menindak tegas mafia yang terlibat dalam kasus kelangkaan minyak goreng. "Ini perlu juga kami suarakan karena saat ini banyak pedagang gorengan di Pamekasan yang gulung tikar gegara minyak goreng mahal dan sulit didapat," katanya. Aksi dari HMI di Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan menjelang berbuka puasa itu hanya ditemui anggota DPRD dari Komisi I Ali Maskur. Di hadapan mahasiswa, Ali menjelaskan bahwa Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Fathor Rohman menugasinya untuk bertemu para mahasiswa. "Apa pun yang adik-adik sampaikan hari ini, akan kami sampaikan kepada pimpinan dan akan dibahas dalam rapat internal dewan," katanya. Ia pun menilai, gagasan mahasiswa yang tergabung di HMI sejalan dengan pihak DPRD setempat. "Saya secara pribadi sependapat dengan gagasan adik-adik sekalian. Aspirasi saudara akan kami sampaikan kepada pimpinan dan akan ditindaklanjuti dengan mengirim surat ke DPR RI," katanya. Unjuk rasa mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus itu mendapatkan pengawal ketat dari Polres Pamekasan. Sebanyak 60 personel gabungan dari unsur Sabhara, Reskrim, Intelkam, dan Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan mengamankan aksi tersebut. Aksi berlangsung tertib dan massa membubarkan diri sekitar 30 menjelang berbuka puasa setelah bertemu dengan perwakilan DPRD Kabupaten Pamekasan Ali Maskur.