Pasar Hewan di Bantul Tak Ditutup Meski Puluhan Hewan Suspek PMK

wisnu
wisnu
Diperbarui 10 Juni 2022 01:15 WIB
Bantul, MI – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo memastikan, pihaknya tidak akan menutup pasar hewan meski ratusan ternak suspek terkena kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga saat ini, ada sekitar 35 ternak diantaranya positif terinfeksi di wilayah Bantul, Jawa Tengah. "Terkait kasus PMK ini kita tidak akan menutup pasar hewan, karena terus terang kita akan memperbaiki perekonomian di sektor ternak," kata dia di Bantul, Kamis (9/6). Hingga data terakhir yang dicatat instansinya, sebanyak 460 ekor ternak di Bantul suspek PMK, dari jumlah tersebut yang sudah diketahui hasil laboratorium sebanyak 35 ternak, baik domba dan sapi positif terjangkit PMK. Menurut dia, tidak akan menutup pasar hewan karena selain untuk menggairahkan ekonomi peternak, juga diharapkan kestabilan daging di pasaran terjaga, setelah beberapa hari lalu ada penutupan pasar hewan di luar Bantul yang berdampak pada suplai ternak ke Bantul. "Kemarin sudah dua tahun pandemi Covid-19 jangan sampai perekonomian turun lagi karena pasar hewan kita tutup, karena pengalaman kemarin di kabupaten tetangga nutup pasar, tidak ada pemotongan hewan selama tiga hari," katanya. Sebagai upaya mencegah kasus PMK terus meluas, pihaknya akan melakukan pengawasan lalu lintas ternak, rutin melakukan penyemprotan desinfektan di kandang-kandang kelompok, dan pasar hewan. "Kita akan lebih intens dalam pengawasan, kalau yang suspek kita obati sampai sembuh, yang positif kita isolasi agar jangan sampai ada orang masuk. Dan kita pengawasan di keluar masuk ternak, termasuk di pasar hewan juga ketat," katanya. Pihaknya juga berharap masyarakat tidak perlu panik menyikapi temuan PMK pada hewan ternak ini, dikarenakan daging hewan yang terkena PMK, tetap dapat dikonsumsi asalkan cara memasaknya benar, dan bagian tubuh yang diserang penyakit itu disingkirkan. "Harapan kami masyarakat Bantul tidak perlu panik, tidak perlu khawatir, PMK bukan penyakit zoonosis (menular ke manusia), yang penting kalau memotong ternak yang kena PMK daging dimasak secara matang, jeroan, kepala dan kaki dikubur atau ditanam," katanya.