Kronologi Tewasnya Bocah 6 Tahun di Sampang, Kedua Tersangka Masih Dibawah Umur

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 12 Juli 2022 10:24 WIB
Sampang, MI - Seorang bocah 6 tahun berinisial DF ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan dengan luka. Korban ditemukan di selokan Desa Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Minggu (10/7). Polres Sampang pun kini mengamankan dua orang tersangka, yakni remaja perempuan berinisial AS (14) dan rekannya IH (14). Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sampang AKP Irwan Nugraha mengatakan, kejadian tersebut berawal saat AS menginap di rumah korban selama lima hari setelah diusir oleh tantenya. "Selama menginap, AS ingin memiliki perhiasan emas berupa anting dan gelang yang dikenakan oleh korban," kata Irwan. Pada Sabtu (9/7), AS mengajak korban untuk makan rujak. Namun karena tak punya uang, pelaku pun membawa korban ke belakang rumah ibu tirinya. Di lokasi yang sepi tersebut, pelaku kemudian membekap mulut korban dengan kerudung miliknya agar tak berteriak. "Pelaku juga mengikat tangan dan kaki korban karena terus meronta. Bahkan pelaku juga mengikat leher korban dengan tali karena masih bernapas," ujarnya. "Pelaku kemudian mengambil batu bata dan memukulnya ke arah kepala serta dahi korban sebanyak lima kali. Korban pun mengalami pendarahan hingga meninggal dunia," imbuhnya. Setelah itu, pelaku mengambil sepasang anting dan dua gelang emas milik korban. Kemudian, pelaku membuang mayat korban ke saluran air. "Karena khawatir ketahuan, pelaku membuang jazad korban ke saluran air dan ditimpa batu untuk mensiasati agar tidak ditemukan," ungkap Irwan. Saat ini tersangka, AS dan IH pun diamankan di Mapolres Sampang. Sebelumnya diberitakan, seorang bocah 6 tahun berinisial DF ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan dengan luka. Korban ditemukan di selokan Desa Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Minggu (10/7). Jasad korban pertama kali oleh kakek korban. Saat ditemukan, kaki bocah malang tersebut dalam kondisi terikat, dan sebagian tubuhnya tertutup batu bata. Kasus ini terungkap berawal dari laporan kakek korban yang disampaikan ke kepolisian. Dalam laporannya, pelapor menuturkan korban sempat bermain dengan temannya namun tidak juga pulang hingga larut malam pada Sabtu (9/7). Sehari kemudian pada pukul 07.00 WIB usai melaksanakan salat Iduladha, pelapor bersama warga setempat mencari korban. Mereka menemukan korban dalam keadaan meninggal di dalam selokan atau tempat pembuangan air di rumah tersangka AS.