Alasan Biaya Pengobatan Istri, Kopda Muslimin Minta Uang Rp120 Juta ke Mertua

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 30 Juli 2022 11:13 WIB
Jakarta, MI - Kopda Muslimin terduga dalang penembakan terhadap istrinya sendiri, meminta uang sebesar Rp 120 juta kepada mertuanya. Uang ratusan juta itu pun diberikan oleh mertuanya lantaran Kopda Muslimin mengatakan kepada mertuanya uang tersebut akan digunakan untuk biaya pengobatan istrinya. "M menyuruh saksi, yaitu salah satu pegawai di rumahnya untuk meminta uang Rp120 juta ke orang tua korban (istrinya sendiri) dengan alasan untuk biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Jumat (29/7). Namun uang itu justru digunakan Muslimin untuk membayar pelaku penembakan. Bahkan tak hanya itu, Kopda Muslimin juga kembali memintai uang kepada mertuanya sebesar Rp90 juta dengan alasan biaya rumah sakit kurang dan uang itu kemudian dibawa kabur olehnya. "Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," ungkap Irwan Anwar. Sebelumnya diketahui, Kopda Muslimin diduga dalang penembakan terhadap istrinya sendiri, R pada Senin (18/7) lalu. Ia diduga membayar eksekutor untuk membunuh istrinya tersebut. Para eksekutor itu pun telah diamankan oleh pihak kepolisian, yakni Sugiono alias Babi selaku eksekutor ditangkap di Sriwulan, Kamis (21/7). Kemudian AS alias Gondrong ditangkap di Babat, Kabupaten Demak pada Jumat, (22/7). Kemudian Ponco Adi Nugroho dan SP alias Sirun ditangkap di Masjid Kabupaten Klaten, Jumat (22/7). Selanjutnya, DS ditangkap di Gupak Warak, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen pada Jumat, (22/7). Dalam kasus ini, Muslimin sempat menjadi buron hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7). Meski telah meninggal, Komandan Pomdam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi mengatakan pihaknya akan tetap melengkapi berkas perkara Muslimin. Nantinya, berkas itu akan diserahkan kepada Oditur militer.
Berita Terkait