Imbas Harga BBM Naik, Harga Cabai Merah di Pasar Kota Probolinggo Mencapai Rp 60.000/Kg

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 15 September 2022 15:57 WIB
Probolinggo, MI - Kebijakan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada kenaikan harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo. Ada beberapa bahan pokok imbas kenaikan harga BBM seperti cabai dan bawang merah. Bahkan cabai dan bawang merah mengalami kenaikan cukup signifikan. Adanya kenaikan beberapa bahan pokok membuat emak-emak, pedagang dan pembeli mengeluh. Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, H.Mistiana mengatakan, kenaikan beberapa bahan pokok sembako dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk kenaikan yang menonjol terlihat pada harga cabai merah kecil. “Kenaikan harga tertinggi terjadi untuk cabai merah kecil, sebelumnya harga Rp 40.000/kg sekarang naik menjadi Rp 60.000/kg,” terangnya pada Kamis (15/9). Selain itu, harga wortel juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 10.000/kg kini menjadi Rp 12.000/kg, Sementara harga cabai merah besar turun dari Rp 60.00p sekarang menjadi Rp 40.000/kg dan tomat Rp 3.000/kg. Mistiana menambahkan, imbas kenaikan sejumlah bahan pokok sembako tidak mengurangi jumlah pembeli, namun para konsumen juga mulai mengurangi jumlah barang yang dibeli untuk menyesuaikan kenaikan harga tersebut. “Kalau jumlah pembeli masih sama seperti biasanya, namun karena mahal, jadi pembeli mengurangi jumlah barang. Jika biasanya membeli satu kilogram, sekarang dikurangi agar uangnya tetap cukup,” jelasnya. Sementara itu, Ida,salah satu pembeli merasa keberatan dengan naiknya beberapa harga kebutuhan pokok sehari-hari. Pasalnya imbas dari kenaikan harga tersebut membuat pengeluaran kini makin bertambah. “Makin berat dengan naiknya beberapa harga sembako ini, pengeluaran semakin tambah terus, mudah-mudahan pemerintah bisa segera membantu rakyat biar harga-harga kembali normal,” harapnya. Namun, dia tidak menampik, kenaikan harga BBM ini cukup memberikan dampak karena pedagang harus mengeluarkan ongkos lebih untuk biaya pengiriman. (yuliono)
Berita Terkait