Pemuda Madiun Akui Jual Channel Telegram ke Bjorka

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 September 2022 15:03 WIB
Jakarta, MI - Pemuda asal Madiun, MAH (21), tersangka yang diduga membantu hacker Bjorka, mengaku menjual channel Telegramnya ke Bjorka. "Ya saya memang salah. Kesalahan saya ngasih itu, ngasih sarana Bjorka nge-post. Channnel saya dibeli oleh Bjorka," kata MAH, Sabtu (17/9). Meski telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Undang-undang Informasi Transaksi Eletronik (ITE), namun polisi belum menetapkan pasal dari perbuatan MAH. Mabes Polri sendiri belum melakukan penahanan MAH, lantaran ia dinilai kooperatif menghadapi proses hukum. MAH hanya dikenakan wajib lapor oleh kepolisian. "Tadi ada bilang penahanan nggak? Belum kan. Nah iya berarti sedang diproses dan tidak dilakukan penahanan," kata Juru Bicara Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana dalam konferensi pers, Jumat (16/9). Ade memastikan bahwa MAH bukanlah sosok di balik hacker Bjorka. MAH diduga hanya membantu Bjorka dalam membuat channel di Telegram. Sebelumnya, pemuda asal Madiun, berinisial MAH (21) diamankan oleh Polres Madiun bersama tim Cyber Mabes Polri, Rabu (14/9). Warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun, itu diduga sosok hacker Bjorka. Ia diperiksa di Mapolsek Dagangan terkait dugaan itu. Kemudian Mabes Polri mengembalikan MAH kepada keluarganya, di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun pada Jumat (16/9), sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah itu, MAH disebut menghilang pada Jumat (16/9) sekitar pukul 13.00 WIB, lalu kembali pulang sekitar pukul 18.00 WIB. Terkait hal itu, MAH bilang saat itu ia hanya pergi ke Polsek Dagangan untuk mengambil ponsel pemberian polisi. Ponsel itu dikatakan bukan ponsel lama yang diamankan polisi, namun ponsel baru.