PMI Banyumas Lakukan Ground Breaking Klinik Pratama Sokaraja

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 September 2022 15:22 WIB
Purwokerto, MI - Bertepatan dengan HUT ke-77 Palang Merah Indonesia, PMI Kabupaten Banyumas melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Klinik Pratama Sokaraja, Sabtu (17/9). Klinik Pratama Sokaraja memiliki luas bangunan 625 meter persegi dengan estimasi biaya pembangunan mencapai Rp 3,173 miliar dengan jangka waktu empat bulan. Peletakan batu pertama pembangunan klinik tersebut dilakukan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Forkompimda Banyumas, dan Ketua PMI Kabupaten Banyumas. Ketua PMI Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, latar belakang dibangunnya Klinik Pratama PMI di Sokaraja adalah untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan rawat jalan dengan lebih baik. Menurut Sadewo, Klinik Pratama Sokaraja sebenarnya selama ini sudah ada. Namun masih menjadi satu dengan gedung UDD PMI Sokaraja, sehingga pelayanan kurang maksimal. "Klinik perlu pengembangan sehingga perlu dibangun terpisah dari bangunan UDD PMI Sokaraja agar Klinik Sokaraja bisa mendapat akreditasi dengan gedung yang representatif dan ke depannya lebih mudah bila akan ada pengembangan layanan," jelasnya. Selain melakukan peletakan batu pertama pembangunan Klinik Pratama PMI Sokaraja, pada peringatan HUT ke-77 ini mengambil tema 'Terus Tebar Kebaikan', juga dilaksanakan kegiatan donor darah, bakti sosial berupa pemberian bantuan kursi roda dan jamban keluarga. Pada HUT ke-77 ini, PMI Banyumas juga melaksanakan apel di halaman UDD PMI Sokaraja. Apel dihadiri Wakil Bupati Banyumas, Forkompimda, Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten, pengurus PMI Kecamatan, pembina PMR, dan para relawan. Selain bakti sosial, pada peringatan HUT PMI juga dilaksanakan lomba untuk Kelompok Sukarelawan, pemilihan Palang Merah Remaja dan KST Teladan. Stok darah untuk kegiatan donor darah, kata Sadewo, PMI Kabupaten Banyumas melalui UDD terus melakukannya secara kontinyu. Baik melalui mobil unit maupun di UDD PMI di Jalan Pekaja, Sokaraja. Stok darah UDD PMI Kabupaten Banyumas per Kamis 15 September 2022 pukul 08.59 WIB jumlahnya mencukupi. Yakni untuk golongan darah A 195 stok 3,9 hari cukup, B 485 stok 9,3 hari aman, O 276 stok 3,2 hari cukup, dan AB 63 stok 4,8 hari aman. Kalau dijumlah, stok darah yang ada per 15 September tersedia 1.019 kantong. Stok tersebut untuk 5,1 hari aman. Menurut Sadewo yang didampingi Kepala UDD PMI Banyumas dr Winda Astuti, PMI Banyumas terus mengampanyekan pentingnya donor darah, utamanya di kalangan kaum milenial. "Sampai saat ini di Kabupaten Banyumas, jumlah Kelompok Donor Darah Sukarela (KDDS) per tahun 2021-2022 sebanyak 442 kelompok. Sedangkan data pendonor di Kabupaten Banyumas ada sekitar 89.100 orang, dengan jumlah pendonor lebih dari 100 kali ada 194 orang," terangnya. Pelayanan Kesehatan dan Sosial Kegiatan pelayanan kesehatan dan sosial, kata Sadewo juga menjadi salah satu perhatian PMI Banyumas. Selama ini PMI Banyumas telah memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang tertimpa bencana baik bencana alam maupun non-alam. "Selama pandemi Covid-19, PMI Banyumas sangat aktif membantu menangani warga yang menjalani isolasi mandiri dengan memberikan obat serta melaksanakan vaksinasi baik dosis satu, dosis dua, maupun booster," kata Sadewo. Bakti sosial juga diwujudkan dalam bentuk memberikan bantuan kaca mata minus untuk siswa SD/MI/SMP/MTs di Kabupaten Banyumas. Pada tahun 2022, data per 15 September 2022 PMI Banyumas sudah memberikan bantuan kaca mata minus untuk 386 siswa SD/MI/SMP/MTs yang tersebar di Kecamatan Banyumas, Rawalo, Somagede, Kebasen, Pekuncen, Kembaran, Kemranjen, Kalibagor, Sokaraja, Sumpiuh, Baturraden, Wangon, Purwokerto Selatan, dan Cilongok. Selain kaca mata, kata Sadewo, PMI Banyumas tahun ini juga memberikan alat bantu jalan (kruk, walker) untuk lima orang, kursi roda tujuh orang. Ada juga bantuan jamban keluarga yang saat ini sudah tercatat ada 13 KK, operasi katarak gratis tujuh orang dan khitan gratis 23 anak, pembinaan lansia untuk 54 orang serta pendampingan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) ada tiga orang. "PMI Banyums juga concern terhadap nasib para penderes (penyadap nira). Apabila ada penderes yang terjatuh, PMI Banyumas memberikan bantuan kebutuhan hidup. Tercatat sudah ada 80 orang (keluarga) penderes yang dibantu karena jatuh saat bekerja," katanya. Untuk para penderes, lanjutnya, PMI Banyumas juga memberikan bantuan berupa pembayaran asuransi jiwa untuk 1.000 penderes dengan premi Rp 67.200. Apabila terjadi kecelakaan kerja, maka penderes yang bersangkutan akan mendapat klaim asuransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sadewo yang juga Wakil Bupati Banyumas mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut dananya bersumber dari bulan dana PMI. "Bulan dana PMI yang terkumpul tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk bantuan. Selaku Ketua PMI Banyumas, saya menyampaikan terimakasih atas partisipasi masyarakat dalam bulan dana PMI. Semoga untuk bulan dana PMI 2022 ini partisipasi masyarakat makin meningkat," pungkasnya. (*)

Topik:

PMI PMI Banyumas