Peringatan Maulid Nabi, Pemkot Mojokerto Gelar Kenduri 5000 Layah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Oktober 2022 16:33 WIB
Mojokerto, MI - Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Kenduri 5000 Layah, Selasa (11/10). Acara itu berlangsung di Lapangan Raden Wijaya, Kota Mojokerto. Warga Kota Mojokerto sejak pukul 13.00 WIB mulai berdatangan. Masing-masing kompak mengenakan busana muslim bernuansa putih sambil membawa kenduri dengan wadah layah atau gerabah berbentuk seperti piring terbuat dari tanah liat. Tingginya partisipasi tersebut menunjukkan antusiasme warga terhadap agenda rutin tahunan yang sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19. Acara peringatan Maulid Nabi ini dibuka oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, serta menghadirkan Ulama ternama K. H Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Muwafiq. Ning Ita sapaan akrab Walikota mengatakan bahwa sejak siang warga sudah berkumpul, melantunkan tahlil, istighosah serta shalawat. " Semua itu tiada lain hanya ingin mendapatkan keberkahan dalam peringatan Maulidur Rasul ini," katanya. Selain sebagai bentuk kecintaan terhadap sosok nabi terakhir umat Islam, agenda sore tadi juga sebagai wujud melestarikan budaya yang diyakini sudah ada sejak zaman Majapahit, yang kental dengan corak agama Hindu. Pada masa itu, terdapat sebuah tradisi yaitu membuat sesajen yang diletakkan di layah atau tembikar, berisi bermacam-macam hasil bumi masyarakat. "Hari ini budaya itu masih kita lestarikan dan kita jadikan festival 5000 layah, dengan niat berbeda yaitu shodaqoh, untuk kebersamaan dan keharmonisan seluruh umat Islam di Kota Mojokerto," ucapnya. Pada kesemepatan ini, Gus Muwafiq dalam tausiahnya juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya event peringatan Maulid Nabi oleh Pemkot Mojokerto ini. "Kegiatan seperti ini tidak hanya membentuk persatuan dan kesatuan masyarakat. Kalau dihitung berapa triliun uang berputar. Ini salak laku, jeruk laku, pisang laku, terop laku, penjual layah laku, hampir semua. Nah seperti ini juga termasuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat," ujar Gus Muwafiq. (Titin)