Usai Banjir Surut, Warga Blitar Dikejutkan Fenomena Tanah Gerak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Oktober 2022 19:52 WIB
Blitar, MI - Banjir di Blitar Selatan telah surut, kini warga dikejutkan dengan fenomena tanah gerak yang terjadi di Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Hujan yang mengguyur Blitar selama tiga hari tiada henti, mengakibatkan bencana tanah gerak. Akibatnya, sebanyak 35 kepala keluarga (KK) harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, rumah mereka retak dan tanahnya amblas. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Betryanto mengatakan, bencana tanah gerak yang terjadi di wilayah Blitar Selatan terjadi akibat kemunculan sumber mata air di dalam tanah. “Di bawah tanah yang gerak itu sudah muncul sumber mata air yang baru. Sehingga tanah yang ada di atasnya jadi mengambang dan bergerak,” kata Ivong, Kamis (20/10). Menurut Ivong, fenomena tanah gerak di Panggungrejo kasusnya sama dengan yang terjadi di Dusun Ilik-Ilik, Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan. Kemiringan lahan menimbulkan aliran air baru, yang lama kelamaan membentuk sumber air baru. Ivong menambahkan, data sebanyak 35 KK yang tersebar di dua RT itu bisa terus bertambah. Pihaknya kini terus berkoordinasi dengan BPBD Jawa Timur dan pihak-pihak terkait. Sementara itu, Camat Panggungrejo, Agus Priandoko mengatakan, bencana tanah gerak terjadi setelah hujan terus mengguyur Panggungrejo selama tiga hari. “Warga yang terdampak untuk sementara dievakuasi ke kantor desa dan beberapa memilih mengungsi di rumah saudara dekatnya,” ujarnya. Menurutnya, lokasi bencana tersebut berada di lereng perbukitan. Warga setempat juga menjelaskan, setelah hujan beberapa hari, ada letupan lalu tanahnya geser. “Warga yang terdampak dilarang kembali ke rumahnya masing-masing. Karena gerakan tanah masih masif dan membahayakan,” pungkasnya. [JK]