Pembuatan Sertipikat Tanah Redistribusi di BPN Sergai Tak Kunjung Selesai, Ada Apa?

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 November 2022 09:16 WIB
Serdang Bedagai, MI - Masyarakat Serdang Bedagai (Sergai) mengeluhkan tidak selesainya sertipikat redistribusi tanah yang telah diukur oleh petugas ukur Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sergai. Redistribusi tanah merupakan salah satu program Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pengertiannya, redistribusi tanah ialah pembagian lahan-lahan, yang dikuasai oleh negara dan telah ditegaskan menjadi obyek landreform, kepada para petani penggarap yang memenuhi syarat ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961. Bukan malah memperbaiki sosial dan ekonomi masyarakat malah seakan menambah beban masyarakat. Salah seorang masyarakat sergai yang bernama Suheri mengatakan, sudah lebih dari satu bulan telah dilakukan pengukuran lahan miliknya. Namun, hingga kini sertipikat tanah itu belum selesai juga. "Tanah kami sudah di ukur dan surat tanahnya, sudah di kasih ke petugas BPN Sergai tapi sampai sekarang sertipikatnya belum selesai juga, " kata Suherni kepada Monitor Indonesia, Jum'at (11/11). "Sertipikat itu harusnya sudah selesai. Karena sudah di bayar negara uang lapangannya. Kalau tidak selesai itu namanya Korupsi," sambungnya. Suheri juga menjelaskan, bahwa ia telah menanyakan tentang hal itu ke petugas BPN Sergai. Namun ia tak menemukan jawaban yang pasti. Petugas BPN Sergai, kata Suherni hanya mengatakan, petanya masih belum di kerjakan bagian pengukuran. Kemudian, Suheri pun menanyakan kembali, "siapa petugas pengukurannya," tanya Suherni. "Silahkan tanya langsung ke Pak Marsel dan Pak Aji, kami sebagai petugas Redistribusi dilapangan juga heran kenapa Petanya tidak dikerjakan biar bisa terbit sertipikatnya," jawab petugas BPN Sergai. Sebelumnya, Ketua LSM Barisan Anti Korupsi Kolusi & Nepotisme ( BAKKIN ) Indonesia Sujarwo mengatakan, telah menghubungi petugas ukur BPN Sergai terkait sertipikat tanah. Namun, petugas ukur tersebut pun tidak memberi jawaban. "Saya sudah menghubungi petugas ukur bernama Aji, tapi HPnya tidak diangkat,” kata Sujarwo. (Sh)