Hujan Tak Menentu, Rawan Tanah Longsor dan Banjir di Kabupaten Malang

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 November 2022 03:12 WIB
Kabupaten Malang, MI - Musim hujan kali ini tak bisa diprediksi secara terukur, adanya curah hujan yang lebat tersebut mengakibatkan intensitas air yang cukup tinggi dan terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Malang, yang sering terjadi tanah longsor dan banjir selama dua bulan terkahir ini meningkat tajam. Memasuki bulan September 2022 hingga saat ini, bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Dari data kejadian bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, pada bulan September kejadian tanah longsor terjadi sebanyak 13 kali dan di bulan Oktober kejadian tanah longsor meningkat menjadi 65 kejadian. "Bencana tanah longsor yang sering terjadi di Kecamatan Ampelgading, Dampit, Lawang, Sumbermanjing Wetan, dan Tirtoyudo," Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Malang kepada Monitor Indonesia, Senin (21/11). Ia menyebutkan, pada awal bulan November silam ada satu korban akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Dan selain tanah longsor, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Malang ketika musim hujan adalah banjir. Pasalnya, kejadian banjir mulai mengalami peningkatan pada bulan Oktober, sebanyak 21 kejadian. Sedangkan di bulan September hanya 1 kejadian. "Untuk kejadian banjir yang ada di Kecamatan Ampilgading, Gedangan, Gondanglegi, Pakis, Sumbermanjing Wetan. Tidak ada korban jiwa juga," terangnya. Sadono juga menambahkan, tak cukup hanya kejadian longsor dan banjir saja, bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang yang harus diwaspadai oleh masyarakat selama musim hujan kali ini, yang rawan adalah angin kencang, pohon tumbang, dan gempa bumi. “Sementara itu, kerusakan yang diakibatkan dari bencana hidrometeorologi sejak awal 2022 terlihat cukup banyak dari 33 Kecamatan di Kabupaten Malang. Dimana kerusakan dari bencana hidrometeorologi sebanyak 416 rusak ringan, 104 rusak sedang, dan 21 rusak berat”, imbuhnya. Sadono pun mengimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Malang untuk lebih waspada dan berhati-hati selama musim hujan saat ini. (Rina Sugeng Yuliani)                

Topik:

malang