Akibat Curah Hujan Tinggi, 17 Daerah di Sumut Diterjang Banjir dan Longsor

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 22 November 2022 09:00 WIB
Medan, MI - Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi, sebanyak 17 kabupaten/kota di Sumatra Utara (Sumut) diterjang banjir dan tanah longsor. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Abdul Haris Lubis menyebut, kondisi itu sudah mulai terjadi sejak awal November hingga saat ini. Adapun 17 kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dan tanah longsor adalah Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Labuhanbatu, Langkat, Nias Barat, Nias, Padanglawas Utara, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Kota Sibolga, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, dan Medan. “Bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai terjadi sejak akhir Oktober, Kabupaten Asahan sejak 30 Oktober dan sampai saat ini masih berlangsung, terakhir di Medan dimulai hari Sabtu tanggal 19 yang dampaknya cukup luas,” kata Abdul Haris Lubis, Senin (21/11). Kendati demikian, Haris menyebut mayoritas bencana banjir dan longsor di Sumut telah selesai, setelah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Sementara daerah yang sampai saat ini yang masih berlanjut antara lain Kabupaten Asahan, Batubara dan Langkat. Berdasarkan data BPBD Sumut, di Kabupaten Asahan tercatat 18 kecamatan terdampak dan 2.384 rumah yang terendam banjir, 7.991 jiwa, 15 rumah ibadah, 16 sekolah dan dua tanggul rusak. Di Batubara ada empat kecamatan yang terdampak, 895 KK dan satu tanggul rusak. Sedangkan di Kota Medan kurang lebih sembilan kecamatan terendam banjir sejak 19 November, dengan ketinggian rata-rata 30-50 cm. “Di Asahan masih ada yang bertahan di pengungsian, sekitar 944 orang. Di Batubara, juga ada di tempat-tempat lain mayoritas warga masih bertahan di rumah masing-masing, tetapi kita akan siapkan tenda-tenda pengungsian, bahan makanan dan juga obat-obatan,” ungkapnya. Haris mengatakan saat ini Pusdalops BPBD Sumut siap siaga di semua kabupaten/kota, karena hujan dengan intensitas tinggi masih belum mereda. Lebih lanjut, Haris mengatakan, BPBD Sumut bekerja sama dengan BMKG dan BPBD Kabupaten/Kota terus memantau dan memonitoring setiap daerah untuk meminimalisir dampak banjir dan longsor. "Kita tentu harus selalu siap siaga, terutama di zona-zona yang rawan," pungkasnya.