Desa Bendungan Jonggol Terancam Bencana Akibat Ulah Pengusaha Galian

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 19 Desember 2022 13:48 WIB
Jonggol, MI - Keasrian Desa Bendungan, tepatnya di Sirna Galih Jonggol yg masih didominasi pertanian terancam bencana. Pasalnya saat ini sedang giat giatnya pengusaha hendak membangun lahan yg kontur tanahnya labil dan perbukitan. Untuk itu pengusaha membuka akses kelokasi lebih kurang 500 meter dipinggir saluran irigasi induk. Dari pantauan Monitor Indonesia dilokasi, Senin (19/12), saluran irigasi dipasangin buis beton diameter 1 meter, sehingga aliran air menyempit. Berdasarkan keterangan warga dilokasi menyatakan, keberatannya atas aktifitas perusahaan yang informasinya hendak menggali tanah dan bebatuan dari pegunungan tersebut. "Kami keberatan ini, kami khawatir kedepan daerah ini terjadi bencana longsor dan banjir. Lagi pula ini perusahaan gak jelas ada ijin darimana mau menggali tanah seenaknya. Sekalipun itu tanah miliknya, tapi janganlah usaha usaha yang beresiko bencana alam," kata salah satu warga kepada Monitor Indonesia, Senin (19/12). Terkait hal tersebut Kepala Desa Bendungan, Hj Nemi Nuraeni menegaskan pihaknya belum pernah ketemu dengan pengusaha tersebut. "Setahu saya belum ada ijin prinsip dan ijin lingkungan. Saya hanya dapat informasi mereka mau bangun sekolahan. Tapi kalau sampai mengancam lingkungan tentu saja saya keberatan dan tidak mengijinkan. Patuhi aturan yang ada kuncinya itu," tegas Bu Kades yang baru 2 tahun ini menjabat. Sementara itu, Camat Jonggol Andri Rahman, yang diwakili Kasi Trantib Dadang YB, menyatakan dengan tegas tidak mengijinkan kegiatan galian tanah, pasir atau bebatuan di wilayahnya. "Saya tegaskan beberapa waktu yang lalu perusahaan itu juga sudah kita hentikan paksa kegiatannya karena diprotes warga yang terdampak rumahnya retak retak. Sekarang pindah akses lagi dengan ngotot malah lebih parah mempersempit saluran irigasi, pasti kami hentikan," tegasnya. "Kami menghimbau masyarakat agar kompak, jangan mau dengan iming iming uang atau pemberian pengusaha. Karena kepentingan kita melestarikan pertanian dan menjaga wilayah kita ini bebas banjir dan bencana," pungkasnya. [Sabam]

Topik:

desa bendungan jonggol