Rumah Remaja Pembunuh Bocah 11 Tahun di Makassar Dirusak Massa

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 Januari 2023 12:21 WIB
Makassar, MI - Massa yang geram terhadap ulah dua remaja, AD (17) dan MF (14), pelaku pembunuhan bocah bernisial FS (11) di Makassar, langsung menyerbu rumah kedua pelaku tersebut. Rumah pelaku AD berada di Jalan Batua Raya, Makassar merupakan rumah panggung semi permanen dan berbahan kayu. Hal itu membuat warga dengan cepat merusak seluruh sisi rumahnya hingga tidak beratap. Setelah merusak rumah pelaku AD, massa kemudian menuju ke rumah MF di Jl Borong Raya. Rumah MF berdiam di lahan milik Kodam XIV Hasanuddin itu juga ikut dirusak massa. Tak hanya itu, massa juga sempat merusak kios jualan orang tua pelaku AD, namun langsung dihalau oleh aparat kepolisian. Diketahui sebelumnya, dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni AD (17) dan MF (14) ditangkap karena menculik dan membunuh FS (11). Kedua pelaku nekat melakukan aksinya untuk menjual organ tubuh korban. Kapolsek Panakukang Kompol Abdul Azis mengatakan, kedua pelaku tergiur bertransaksi jual beli organ manusia di sebuah situs website. “Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu, mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia,” kata Azis kepada wartawan, Selasa (10/1). Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan pelaku nekat membunuh korban karena ingin cepat mendapatkan uang yang banyak. Selain itu, pelaku juga ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa dirinya bisa mencari uang. “Karena motif ekonomi, ingin menunjukkan kepada orangtuanya ia bisa mencari uang sehingga dilakukan hal itu. Ekonomi keluarga pelaku memang kurang lah yah. Dari situ, pelaku terpengaruh ingin menjadi kaya dan memiliki harta sehingga muncullah niatnya melakukan Pembunuhan,” jelasnya. Sebagai informasi, FS dilaporkan hilang sejak Minggu (8/1). Korban pun ditemukan tewas mengenaskan di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, pada Selasa (10/1) dini hari. Korban ditemukan dalam keadaan kedua kaki dan tangan terikat dan terbungkus plastik.