Tim DeBintal Temui Baharudin Napi Teroris di Lapas Permisan Nusakambangan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Maret 2023 22:00 WIB
Nusakambangan, MI - Tim DeBintal berkesempatan menemui Baharudin Ahmad alias Amir asal Bima yang pernah terlibat dalam pendanaan Kelompok MIT Poso yang juga tertangkap dua kali dalam kasus yang sama yaitu terorisme, Baharudin alias Amir Bima kini ditahan di Lapas Permisan Nusakambangan, Selasa (7/3) kemarin. Baharudin alias Amir Bima salah satu yang di tokohkan untuk wilayah Bima, sepakterjangnya dalam keterlibatan terorisme dari tahun 2010 memang banyak merekrut orang terutama di wilayah Bima dan Poso. Kini Baharudin alias Amir Bima sudah berubah, perubahannnya pun sangat konsisten, yang dulu nya diluar merekrut orang-orang untuk ikut dalam kelompok jaringan terorisme. Di dalam penjara Baharudin yang difasilitasi oleh pihak Lapas Permisan Nusakambangan dan Densus 88 menjadi salah satu Tim Safari Dakwah untuk menyadarkan pemikiran-pemikiran narapidana lainnya yang berada di Lapas-lapas high risk Nusakambangan. Selama mengunjungi Lapas high risk, bertemu dengan orang-orang yang masih Ghuluw (red-keras) berdiskusi dengan mereka. Sekitar 90 % dari mereka dalam posisi rawaquf (tidak mengkafirkan orang yang mengikuti program NKRI ), dan 70% Dari mereka ada keinginan untuk mengikuti program-program dalam Lapas itu. "Hanya saja di sini cukup sulit mendapatkan tambahan literasi untuk membantah pemahaman mereka, ini adalah salah satu kendala , kedepannya kami ingin sekali di tambah buku-buku bacaan," ucap Baharudin. Sebagai informasi, sistem Lembaga Pemasyarakatan yang ada saat ini sudah jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Segala macam pembinaan yang dilakukan oleh WBP Napiter di dalam Lembaga Pemasyarakatan dibuat untuk menyiapkan mantan narapidana agar memiliki perubahan yang konsisten, keahlian atau kecakapan untuk menghadapi persaingan kerja ketika mereka bebas kelak.
Berita Terkait