Ada Siswa SMP di Bekasi Meninggal Dunia Gegara Main Kuda Tomprok

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 19 November 2023 20:00 WIB
Ilustrasi meninggal dunia [Foto: iStock]
Ilustrasi meninggal dunia [Foto: iStock]

Bekasi, MI - Seorang siswa SMPN 7 Kota Bekasi berinisial MA (13) meninggal dunia, diduga disebabkan bermain kuda tomprok, bersama teman-temannya.

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, MA dan teman-temannya bermain kuda tomprok saat jam istirahat pelajaran pagi, pada Jumat (17/11). Korban MA disebut menjadi kuda yang menahan beban lompatan dari pemain lainnya.

“Dari hasil introgasi ke 12 teman-temannya, memang kita dapatkan betul si korban ini sebelumnya main kuda tomprok,” kata Jupriono kepada wartawan di Bekasi, Minggu (19/11).

Dijelaskan Jupriono, saat bermain korban terjatuh dan pingsan saat menahan beban. Diduga korban mengalami benturan, pada bagian belakang kepala.

“(benturan) kemungkinan di bagian kepala belakang,” ujarnya.

Korban, lanjut Jupriono, langsung mengeluarkan busa dari mulutnya saat terjatuh. MA kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawa MA tidak tertolong.

“Kita temui keluarganya kita berikan penjelasan, kalau ingin proses hukumnya berjalan korban harus kita autopsi. Keluarga sepakat untuk tidak diautopsi. Kita kumpulkan pihak sekolah juga, mereka sepakat tidak diproses hukum,” jelasnya

Polisi juga memastikan, tidak ada unsur kesengajaan atas peristiwa tersebut. 12 teman korban pun dinyatakan, memang menggelar permainan itu bersama-sama.

“Memang kalau unsur sengajanya sulit untuk kita dapatkan, karena saat kejadian memang sedang bermain mereka, bukan sengaja ada yang dorong dan lainnya. Tidak ada. Enggak ada (kesengajaan),” tandasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar membenarkan peristiwa tersebut. "Anak-anak main kuda tomprok itu saat jam pelajaran pagi selesai," kata Uu Saeful Mikdar dalam keterangannya.

Kendati demikian, Uu mengatakan penyebab meninggalnya anak itu belum diketahui secara pasti. Namun, keluarga menerima ini sebagai musiba.