63 Pasutri Ikuti Isbat Nikah Terpadu di Zona II OKU Timur

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 25 Juli 2024 10:31 WIB
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menyerahkan buku nikah. (Foto: Antara)
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menyerahkan buku nikah. (Foto: Antara)

Martapura, MI - Sebanyak 63 pasangan suami istri (pasutri) warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan mengikuti Isbat Nikah Terpadu 2024 di zona II Kecamatan Belitang III, kabupaten setempat. "Hari ini isbat nikah zona II digelar bagi masyarakat di Kecamatan Belitang III," ujar Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah di Martapura, Sumsel, Kamis (25/7/2024).

Bupati mengatakan, isbat nikah tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum memiliki buku nikah. Dalam kegiatan tersebut pihaknya menggandeng Pengadilan Agama Kelas II Martapura dan Kantor Kementerian Agama OKU Timur untuk memfasilitasi masyarakat agar mendapat buku nikah secara gratis.

"Sama seperti tahun sebelumnya, Isbat Nikah Terpadu 2024 di empat zona ini menyasar pada 350 pasutri di OKU Timur yang belum memiliki buku nikah," ucapnya.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda OKU Timur, Sukran dalam laporannya mengatakan bahwa Isbat Nikah Terpadu 2024 digelar secara bertahap di empat zona meliputi Kecamatan BP Peliung, BMR, Belitang III dan Madang Suku I. "Untuk zona II ini diikuti sebanyak 63 pasangan suami istri yang belum memiliki buku nikah karena pernikahan mereka tidak tercatat di KUA," jelasnya.

Dia menjelaskan, isbat nikah penting dilakukan karena pernikahan yang tidak sah secara hukum negara atau tidak tercatat di KUA, maka hak-hak yang diperlukan pasangan yang menikah tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah. "Pentingnya memiliki buku nikah terutama dalam urusan administrasi kependudukan dan untuk melindungi hak-hak anak dan perempuan," ungkapnya.

Ia berharap dengan adanya isbat nikah tersebut dapat memfasilitasi kasus pernikahan siri untuk kemudian disahkan secara hukum sehingga kehadiran pemerintah dapat secara nyata dirasakan oleh masyarakat Kabupaten OKU Timur.