Pjs Bupati Bandung Ajak Masyarakat Pilah Sampah Organik dan Anorganik Mulai dari Rumah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Oktober 2024 14:55 WIB
Pjs Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik saat rapat koordinasi di kantor Bapenda Jabar, Minggu (13/10/2024). (Foto: Istimewa)
Pjs Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik saat rapat koordinasi di kantor Bapenda Jabar, Minggu (13/10/2024). (Foto: Istimewa)

Bandung, MI - Persoalan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Hal tersebut menyusul dengan adanya pembatasan atau  pengurangan pengiriman sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

"Hari ini kami bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Bandung melakukan rapat koordinasi di satuan tugas pengendalian sampah Provinsi Jawa Barat, yaitu di Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Jawa Barat," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik dalam keterangannya, Minggu (13/10/2024).

Rapat koordinasi itu, kata Dikky, membahas berkaitan dengan rencana ke depan terkait dengan pengendalian sampah. "Mengingat kapasitas TPPAS Sarimukti yang tentu saja perlu adanya optimalisasi bidang pengelolaan sampah di kabupaten/kota se-Bandung Raya," ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, kata Dikky, upaya yang dilakukan Pemkab Bandung adalah melakukan optimalisasi pengelolaan sampah. Pertama, terkait dengan pelayanan sampah yang akan dibawa ke TPPAS  Sarimukti.

"Kita mempunyai kuota kurang lebih sekitar 40 rit setiap hari. Oleh karena itu, kita berusaha untuk mengoptimalkan pelayanan sampah hingga kita bisa memenuhi kuota tersebut," jelasnya.

Dikky mengungkapkan, untuk sisa sampah yang belum terangkut, diolah di UPTD pengolahan sampah kurang lebih ada sekitar 38 ton per hari, yang kita coba optimalkan atau maksimalkan kemampuan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di Kabupaten Bandung, di antaranya di Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (PUSPA) Jelekong, dan ada juga di Citaliktik Soreang, Kabupaten Bandung.

"Kita optimalkan sisa sampah yang tidak terangkut ke TPAS Sarimukti bisa diolah dan digunakan menjadi bahan yang bermanfaat seperti RDF (Refuse Derived Fuel) maupun kompos," jelasnya.

Tentu saja, lanjutnya, apa yang dilakukan ini bukan akhir dari segalanya, bahkan kita coba terus optimalkan TPST yang lain untuk memaksimalkan kapasitas pengelolaan sampah-sampah, termasuk TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) di Kabupaten Bandung.

Dikky pun mengajak masyarakat Kabupaten Bandung untuk sama-sama mengoptimalkan pengolahan sampah mulai dari rumah tangga masing-masing.

"Ayo kita mari sama-sama mengoptimalkan pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga masing-masing. Kita harus memilah sampah yang ada di rumah tangga masing-masing, baik sampah organik maupun anorganik," serunya.

"Supaya lebih mudah dalam pengelolaan sampah, supaya kita lebih optimal di dalam mengelola sampah tadi dan lebih bermanfaat ke depannya," katanya.

Topik:

Bupati bandung