Longsor Pekalongan: Jumlah Korban Meninggal Bertambah Jadi 22 Orang


Pekalongan, MI - Jumlah korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah menjadi 22 orang, hingga Kamis malam (23/1/2025) empat orang masih dinyatakan hilang.
Memasuki hari keempat pencarian, Jumat (24/1/2025), tim SAR gabungan akan memfokuskan upaya pencarian di tiga titik longsoran utama dari total empat titik yang terdampak. Proses pencarian akan dimulai pagi ini pukul 08.00 WIB.
Namun, akses jalan yang tertimbun material longsor masih menjadi hambatan tim SAR menuju lokasi utama longsor. Petugas hanya bisa mengakses jalan hingga ke Gereja Kasimpar, lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Mengingat di lokasi masih rawan longsor, maka jika terjadi hujan proses pencarian dihentikan.
Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, selain pencarian korban yang masih hilang, tanggap darurat juga fokus pada kondisi pengungsi hingga rekonstruksi dan relokasi.
Tindakan cepat dilakukan dengan mempercepat distribusi logistik kebutuhan pokok, perlengkapan pengungsian, serta memberikan bantuan untuk perbaikan dan pembangunan tanggul sungai. Selain itu, dana operasional tanggap darurat disalurkan, dan operasi modifikasi cuaca digelar untuk mengurangi potensi hujan di wilayah Jawa Tengah.
"Termasuk apakah nanti warga yang selalu terdampak bencana ini akan direlokasi nanti kita bicarakan lebih lanjut," ucapnya.
Ia memastikan semua upaya penanganan dampak bencana itu sudah berjalan dengan baik seiring dengan ditetapkan status tanggap darurat oleh setiap pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak bencana.
BNPB memastikan bahwa operasi modifikasi cuaca melalui teknik penyemaian garam (NaCl) telah dimulai hari ini dan akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan intensitas hujan di Jawa Tengah, sehingga proses evakuasi korban serta pemulihan lingkungan terdampak banjir dan tanah longsor dapat berjalan lebih lancar.
Topik:
tanah-longsor-di-pekalongan bnpb