Dedi Mulyadi Tegaskan Masuk Kerja Pukul 06.30 WIB

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 2 Maret 2025 13:16 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Foto: Dok MI)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Foto: Dok MI)

Bandung, MI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa mulai besok, Senin 3 Maret 2025 jam masuk kerja bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi pukul 06.30 WIB selama bulan Ramadhan 1446 H/2025.

Hal itu disampaikannya melalui akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71.

"Assalamu'alaikum. Sampurasun wilujeng enjing (selamat pagi) ya! Semoga sehat, berkah, dan bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik. Ya hari Senin (2 Maret 2025) memang akan dimulai jam kerjanya dirubah menjadi jam 06.30 WIB. Dan saya tegaskan itu adalah bagian dari mindset berpikir kita yang harus segera dibenahi agar selesai sahur, sholat subuh tidak terus tidur lagi agar tidak terjadi kemacetan (saat akan) menuju kantor pada jam yang sama, sehingga pemerintah ini menjadi solusi bagi berbagai problem di masyarakat," kata Gubernur Jabar yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) dalam keterangannya dikutip hari ini, Minggu (2/3/2025).

Dedi mengakui bahwa kebijakan yang ia keluarkan terkait perubahan jadwal jam masuk kerja bagi para ASN di lingkungan Pemprov Jabar selama bulan Ramadhan ada yang tidak menerima dengan alasan kepagian.

"Saya paham bahwa kebijakan (perubahan jam masuk kerja para ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat) itu ada juga yang tidak menerima dengan alasan kepagian, harus ngurus anak dulu, antar anak dulu, berbagai hal diucapkan, ya maklum kebijakannya baru (pertama kali diterapkan) di provinsi (Jawa Barat)," kata Dedi Mulyadi.

"Saya dulu waktu jadi Bupati Purwakarta (kebaikan seperti ini) sudah bisa berjalan bertahun-tahun dan efektif," ujar Dedi Mulyadi menambahkan.

Menurutnya, menjadi seorang ASN itu harus bersyukur banget.

"Nah saya sampaikan kepada ASN di seluruh Provinsi Jawa Barat, kita ini jadi ASN harus bersyukur banget, kenapa? ASN itu produktif dan tidak produktif bekerja gajinya sama, bahkan di ASN itu kadang saya merasa prihatin, kenapa? (ASN) yang rajin kerja gajinya segitu, yang males (kerja) gajinya segitu. ASN itu enggak kerja pun gajinya bisa 13 (tiga belas) kali, bahkan 14 (empat belas) kali dengan istilah-istilah yang lain," ucap Dedi Mulyadi.

Selain itu, kata Dedi, tunjangan kerja ASN sangat luar biasa.

"Tunjangan kerjanya sangat luar biasa sangat tinggi menurut saya. Dan kemudian jam kerjanya ya begitu, masuk pagi keluar sore, dan setiap hari tidak ada perubahan," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengatakan, bahwa ASN itu tidak ada yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terkecuali diberhentikan dengan alasan tertentu.

"Di ASN itu enggak ada PHK kecuali diberhentikan dengan alasan tertentu, coba bayangkan dengan orang kerja di pabrik, ada yang shift nya masuk jam 11 (23.00 WIB) malam, ada yang shift nya masuk jam subuh, digilir," kata Dedi Mulyadi.

"Nah mereka tuh ke pabriknya enggak pernah ngeluh tuh, bagaimana (ngurus) anaknya? Bagaimana saya ngantar anak sekolah? Dan mereka tuh dikerjakan mengejar target produksi, produksinya harus sekian, kalau tidak tercapai dimarahin, bahkan di PHK, bahkan hari ini banyak pabrik yang tutup karena mengalami problem marketing atau pasar, sehingga barangnya tidak laku dipasaran akibat kebijakan dulu nih dulu impor yang salah yang mengakibatkan barang-barang di dalam negeri kalah bersaing oleh impor dari negara lain, nah ini yang terjadi," ujar Dedi Mulyadi menambahkan.

Untuk itu, Dedi Mulyadi mengajak para ASN di seluruh Provinsi Jawa Barat agar bisa bekerja dengan baik.

"Untuk itu kepada para ASN (di seluruh Provinsi Jawa Barat) di mana pun berada, mari bekerja dengan baik, karena di ASN itu profesi (yang) menurut saya sangat beruntung lah jadi ASN itu, karena sangat beruntung jangan terlalu banyak ngeluh-ngeluh, jangan terlalu banyak ngomong sama ngomong sini, apalagi ASN berkomentar di media sosial tentang sesuatu yang semestinya dia jalani, karena ASN itu terikat oleh sumpah jabatan akan bekerja dengan baik, siap ditempatkan di mana pun, iya itu ASN," seru Dedi Mulyadi.

"Jadi para ASN di Jawa Barat mari kita perlihatkan sikap pengabdian kepada masyarakat, produktivitasnya kita lihat kan, malu sama para pegawai pabrik, yang mereka jauh lebih produktif dibanding kita, padahal sekolah mereka itu rata-rata ya, umumnya (hanya lulusan) SMP, SMA. ASN tuh rata-rata sekolahnya S1, S2, S3, bahkan banyak juga yang bergelar profesor, ya," kata Dedi Mulyadi.

"Untuk itu mari kita bekerja dengan baik, kita selesaikan, masalah sampah harus segera kita bereskan, kemacetan harus segera kita bereskan, infrastruktur jalan harus segera kita bereskan, perlihatkan dedikasi dan loyalitas untuk mengabdi pada negara, karena bangsa ini harus mengalami kemajuan. Jawa Barat ini harus menjadi provinsi yang disegani oleh provinsi lain sebagai provinsi yang produktif, sebagai provinsi yang visioner, sebagai provinsi yang istimewa, dan itu diperlukan ASN-ASN yang bermutu," tandasnya.***

Topik:

Dedi Mulyadi