Temuan Komnas HAM Terkait Ledakan Amunisi di Garut

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 24 Mei 2025 15:51 WIB
Illustrasi Ledakan
Illustrasi Ledakan

Jakarta, MI- Komnas HAM mengungkap hasil temuan berdasarkan pemantaun yang dilakukan terkait dengan peristiwa ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai milik TNI di Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat pada 12 Mei 2025.

Angggota Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing mengatakan bahwa berdasarkan hasil temuan, kegiatan tersebut melibatkan warga sipil untuk membantu proses pemusnahan amunisi tak layak pakai, ada 21 warga sipil yang diperkerjakan dengan upah Rp 150 ribu per hari pada kegiatan militer tersebut.

"Pada peristiwa tanggal 12 Mei 2025 sejumlah 21 orang dipekerjakan untuk membantu proses pemusnahan amunisi apkir TNI dengan upah rata-rata Rp150 ribu per hari," kata Uli dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5).

Peristiwa ledakan amunisi yang menyebabkan 9 orang warga sipil dan 4 anggota TNI meninggal dunia tersebut terjadi sekitar pukul pukul 09.30 WIB. Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa detonator yang telah dimasukan kedalam drum untuk dimusnahkan di dalam lubang yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil temuan Komnas HAM, diketahui sempat terjadi perdebatan antara Komandan Gapusmus dengan koordinator pekerja warga bernama Rustiawan terkait dengan penanganan detonator sisa tersebut.

Biasanya sisa detonator tersebut ditenggelamkan ke dasar laut untuk mempercepat proses disfungsi. Namun pada hari persitiwa tersebut terjadi, proses pemusnahan sisa amunisi pada tahap pertama dipilih dengan cara menimbun sisa-sisa detonator tersebut menggunakan campuran urea kedalam lubang yang telah disiapkan.

Hasil temuan Komnas HAM juga menunjukan adanya warga sipil disekitaran lokasi yang berkumpul untuk mengambil sisa-sisa ledakan amunisi pada saat kegiatan pemusnahan amunisi tersebut selesai.

"Setiap selesai tahapan pemusnahan atau peledakan amunisi, ditemukan fakta adanya kumpulan warga yang mengambil sisa ledakan dari amunisi tersebut. Lazimnya, 50-an warga berkumpul di sekitar lokasi peledakan untuk mengambil atau memungut sisa pemusnahan amunisi. Warga juga sering membawa pulang peti bekas amunisi ke rumah masing-masing untuk digunakan serbaguna," ujarnya.

Topik:

Komnas HAM Ledakan Amunisi di Garut TNI