Sherly Tjoanda Turun Langsung Tanam Mangrove di Desa Kobe


Weda, MI - Gubernur Malut, Sherly Tjoanda, memimpin langsung aksi penanaman sejuta pohon mangrove di kawasan rehabilitasi mangrove Desa Kobe, Halteng, Selasa (22/7). Dalam kegiatan tersebut, Gubernur dengan tegas mengimbau masyarakat agar tidak menebang pohon mangrove karena pentingnya fungsi ekosistem ini dalam menjaga keberlangsungan biota laut dan kualitas udara.
Aksi kolaboratif ini turut dihadiri oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Presiden Direktur PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He, Ketua DPRD Malut Ikbal Ruray, jajaran Forkopimda, Bupati Halteng Ikram Sangaji, Sekprov Malut Samsuddin Abdul Kadir, serta elemen masyarakat.
Gubernur Sherly Tjoanda dalam sambutannya menegaskan bahwa penanaman mangrove membawa banyak manfaat strategis, termasuk dalam menyerap karbondioksida, membersihkan udara, serta membuka peluang pengembangan ekowisata berbasis lingkungan.
“Menanam mangrove itu banyak manfaatnya. Selain menyerap karbondioksida sehingga udara lebih bersih, kawasan ini juga bisa dikembangkan menjadi ekowisata. Bahkan, karbon dari mangrove ini dapat dijual di masa mendatang,” ujar Gubernur Sherly Tjoanda.
Gubernur juga secara tegas melarang aktivitas penebangan mangrove oleh masyarakat, dan meminta agar masyarakat turut berperan aktif dalam pengawasan lingkungan.
“Saya melarang masyarakat untuk menebang pohon mangrove. Jika ada yang kedapatan menebang, segera laporkan kepada pihak kepolisian setempat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sherly Tjoanda juga memberikan apresiasi atas peran serta sektor swasta, khususnya PT IWIP, dalam mendukung gerakan penghijauan tersebut.
Ia menilai aksi tanam mangrove sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan yang patut dicontoh.
“Saya sangat mendukung gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh PT IWIP. Ini upaya konkret yang manfaatnya sangat besar, baik bagi lingkungan maupun masa depan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Diketahui, program penanaman pohon mangrove ini mencakup area seluas 200 hektare, dengan target total satu juta pohon yang ditanam selama lima tahun ke depan.
Rinciannya, pada tahun 2024 telah ditanam 30.000 batang, tahun 2025 direncanakan 220.000 pohon, tahun 2026 sebanyak 250.000 pohon, tahun 2027 sebanyak 250.000 pohon, dan tahun 2028 sebanyak 250.000 pohon.
Aksi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Malut, organisasi non-pemerintah (NGO), sektor swasta, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir.
Dengan semangat kolaboratif ini, diharapkan kawasan mangrove di Malut dapat terjaga dengan baik, memberikan perlindungan alami bagi wilayah pesisir, dan menjadi warisan lingkungan bagi generasi mendatang. (Jainal Adaran)
Topik:
Gubernur Malut Sherly Tjoanda