Pasar Jajanan Tradisional Khas Purwakarta Diresmikan Bupati Saepul Bahri Binzein

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Agustus 2025 01:00 WIB
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (baju putih) dan jajarannya. Foto: Dok MI/Koswara
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (baju putih) dan jajarannya. Foto: Dok MI/Koswara

Purwakarta, MI -  Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein mengatakan, memberikan apresiasi atas inisiatif warga dan pemerintah desa yang menghidupkan kembali jajanan tradisional khas Purwakarta. Hal itu dikatakanya ketika peresmian wisata kuriner pasar Sasagaran digelar,  Minggu (24/08/25) di Desa Dangdeur Kecamatan Bungursari  Purwakarta.

Acara peresmian dihadiri Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, Camat Bungursari, Kepala Desa Dangdeur Tatang Taryana, serta jajaran aparat setempat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengembangan potensi lokal berbasis desa.

Bupati Saepul Bahri Binzein berharap, Pasar Sasagaran tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga ruang interaksi sosial dan pelestarian budaya. “Kita awali di Desa Dangdeur. Di sini ada 30 pedagang yang semuanya menjual makanan tradisional. Tidak ada junk food. Semuanya olahan rumah, dan yang bukan olahan rumah tidak diperkenankan berjualan di sini,” tegasnya.

Pasar Sasagaran hadir dengan konsep tradisional. Kios dan lapak ditata di bawah rimbun pepohonan bambu, menawarkan berbagai jajanan tradisional seperti colenak, combro, surabi, cimplung, klepon, onde-onde, kue ali, kue lapis, kue gondrong, dan galendo. 

Kepala Desa Tatang Taryana menjelaskan, pasar ini khusus menjajakan jajanan tradisional zaman dulu. Tidak ada yang menjual makanan modern. Inilah yang menarik minat masyarakat.

Pasar ini diadakan setiap minggu sekali dan melibatkan warga desa sebagai pedagang. Ke depannya, jika pasar terus berkembang, UMKM dari Kecamatan Bungursari bahkan dari seluruh Purwakarta akan dilibatkan.

Bupati Saepul Bahri meyakini Pasar Sasagaran memberikan kontribusi signifikan terhadap perputaran ekonomi desa. Banyak pengunjung datang dari luar daerah, seperti Cikampek dan Karawang, untuk menemukan kembali makanan tradisional yang sulit ditemukan di tempat lain.

Selain menjadi pusat ekonomi lokal, Pasar Sasagaran berpotensi menjadi destinasi wisata kuliner sekaligus wadah pelestarian budaya. Inisiatif ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Barat untuk mengembangkan potensi lokal berbasis kearifan tradisional. (koswara)

Topik:

Bupati Purwakarta