Program Pertanian Malut di Era Anwar Husen Mandek?


Sofifi, MI - Menjelang akhir Agustus 2025, publik kembali mempertanyakan keseriusan Dinas Pertanian Malut dalam menjalankan program strategis di sektor pertanian. Alih-alih menunjukkan progres nyata, berbagai agenda penting yang telah direncanakan justru terkesan berjalan di tempat.
Sektor yang semestinya menjadi tulang punggung ketahanan pangan daerah kini malah menghadapi situasi stagnan.
Program besar seperti pembangunan jalan tani sepanjang 50 kilometer hingga pengadaan alat berat dengan nilai Rp8,6 miliar masih belum terlihat wujudnya. Begitu pula dengan program swasembada pangan baik beras maupun hortikultura yang hingga kini hanya sebatas rencana tanpa kepastian realisasi di lapangan.
Padahal, sektor pertanian merupakan salah satu fokus utama yang didorong oleh Pemprov Malut dalam kerangka memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat. Keterlambatan realisasi ini tentu menimbulkan tanda tanya besar, mengingat anggaran yang telah dialokasikan tidak sedikit.
Plt Kepala Dinas Pertanian Malut, Anwar Husen, ketika dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp pada Rabu (27/8), justru memilih menunda penjelasan detail. Ia menyatakan baru akan menyampaikan secara resmi pada pekan depan.
“Nanti saya jawab satu kali sudah di minggu muka, kalo sekarang masih dalam proses pengiriman,” ujarnya.
Keterlambatan ini semakin menimbulkan sorotan ketika menyangkut pengadaan alat berat, yang seharusnya sudah tersedia untuk mendukung pengerjaan jalan tani.
Anehnya, Anwar mengaku tidak mengetahui secara rinci perusahaan mana yang mengikat kontrak melalui e-katalog dengan Dinas Pertanian.
Dalam posisi sebagai kepala dinas, pernyataan tersebut menimbulkan kesan lemahnya pengawasan terhadap proses yang berlangsung. Publik pastinya akan bertanya, sejauh mana transparansi dalam pengadaan yang menelan miliaran rupiah tersebut.
“Kemudian vendor kan yang dong klik di sana (e-katalog), itu saya tidak tahu. Kecuali kontraktuallah tong bisa tau perusahaan apa yang kerja,” jelasnya.
Situasi makin menarik perhatian setelah muncul fakta bahwa Gubernur Malut, Sherly Tjoanda, sebelumnya telah menyampaikan kepada media bahwa pekerjaan jalan tani akan dimulai pada September 2025. Menurut Anwar, pernyataan gubernur itu justru berasal dari laporan dirinya.
Artinya, terdapat jarak antara apa yang diinformasikan kepada pimpinan daerah dan apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Hal ini menunjukkan ketidaksinkronan komunikasi internal di tubuh pemerintah provinsi.
“Dari teman-teman lain juga pertanyaan ini juga banyak, Ibu kan dari kemarin kan suda bilang di bulan September itu kan saya yang informasikan,” ucapnya.
Di sisi lain, Anwar mengakui bahwa pengadaan alat berat yang didanai melalui APBD Malut sebesar Rp8,6 miliar saat ini sedang dalam perjalanan menuju Malut. Kendati demikian, ia tidak memberikan penjelasan dari mana alat tersebut dikirim dan siapa penyedianya.
Pernyataan itu semakin menguatkan dugaan bahwa proses pengadaan belum berjalan dengan kontrol yang memadai dari dinas. Transparansi terhadap kontrak kerja dan vendor penyedia pun masih menjadi pertanyaan besar.
“Alat dalam perjalanan menuju ke sini, dan itu melalui e-katalog semua jadi dong langsung ke perusahaan, saya juga tidak mengerti dia pe perusahaan apa, torang hanya terima barang,” katanya.
Menyadari banyaknya pertanyaan publik, khususnya dari wartawan, Anwar kemudian berjanji akan menghadirkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam konferensi pers pekan depan.
Hal itu disebutnya penting agar penjelasan lebih detail mengenai proses lelang, vendor, hingga teknis pelaksanaan dapat disampaikan langsung oleh pihak yang berwenang.
“Kemudian di situ juga ada PPK yang menangani hal itu kan ada supaya tong bicara satu kali, untuk menjelaskan proses lelang seperti apa, kemudian e-katalog-nya perusahaan apa, dari pada saya jawab kong salah kan jadi aneh lagi,” tuturnya.
Anwar menegaskan dirinya enggan memberikan keterangan hanya kepada satu media, dengan alasan ingin menjaga agar pemberitaan tidak tumpang tindih. Ia berharap seluruh wartawan bisa hadir bersamaan sehingga informasi yang keluar lebih jelas dan seragam.
“Nanti minggu muka baru saya jawab biar dia pe berita bagus-bagus, supaya ngoni deng media lain itu satu kali, jang hari ini adik, abis kamari media lain lagi kemudian berita yang sama kan su tara bagus, kalo satu bikin berita kan tara bagus,” terangnya.
Di akhir keterangannya, Anwar juga meminta wartawan Monitorindonesia.com, agar berkoordinasi untuk menghadiri konferensi pers tersebut secara kolektif.
Dia bahkan menambahkan bahwa dirinya akan mendampingi Gubernur Sherly Tjoanda menghadiri agenda panen raya padi di Gane Timur, Halmahera Selatan, pada 11-12 September 2025.
“Karena saya tanggal 11, 12 deng ibu mau pi panen padi di Halmahera Selatan di Gane Timur,” pungkasnya. (Jainal Adaran)
Topik:
Maluku Utara Dinas Pertanian Malukun Utara Malut Pemprov Malukun Utara