Satpol PP Malut Wujudkan Damkar Siaga Cepat di Setiap Kejadian

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Kepala Satpol PP Malut, Rahmat Djabir (Foto: Dok MI)
Kepala Satpol PP Malut, Rahmat Djabir (Foto: Dok MI)

Sofifi, MI - Pemprov Malut melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan, Penanggulangan, dan Penyelamatan Kebakaran serta Non Kebakaran di Sofifi. Kegiatan yang berlangsung di Aula Penginapan Yusmar pada Senin (6/10) ini diikuti oleh 40 personel gabungan dari 10 kabupaten/kota serta unsur Satpol PP Provinsi Malut.

Kepala Satpol PP Malut, Rahmat Djabir, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemprov Malut dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran, baik di kawasan pemukiman maupun fasilitas publik. 

Menurutnya, kecepatan dan kemampuan teknis menjadi kunci utama bagi personel pemadam kebakaran dalam mencegah meluasnya api dan meminimalkan dampak kerugian.

“Personel Damkar harus memiliki kemampuan dan kecepatan dalam penanganan kebakaran dengan kurun waktu tertentu. Tidak mungkin setiap hari anggota hanya duduk menunggu kejadian. Melalui kegiatan seperti ini, mereka dilatih untuk tanggap dan sigap di lapangan,” ujar Rahmat Djabir.

Ia menambahkan, usai Bimtek, seluruh peserta akan langsung diterjunkan ke lapangan untuk melakukan simulasi nyata di area yang sudah disiapkan. 

Lokasi simulasi akan dipusatkan di belakang kantor BPKAD Malut, yang dinilai aman dan memiliki lahan luas untuk latihan penanggulangan kebakaran.

“Besok kegiatan dilanjutkan dengan simulasi di lapangan. Kami ingin menjaga kecepatan dan kesiapan anggota Damkar dalam menangani kebakaran. Semua peserta akan praktek langsung agar siap jika sewaktu-waktu terjadi peristiwa kebakaran,” jelasnya.

Rahmat mengakui bahwa jumlah personel Damkar di tingkat provinsi masih tergolong minim. Ia berharap ke depan ada kebijakan penambahan personel agar kinerja lapangan bisa lebih optimal, terutama untuk memperluas jangkauan pelayanan hingga ke wilayah penyangga Sofifi.

“Dari personel untuk Provinsi Malut masih sangat kurang. Mudah-mudahan ke depan kita diizinkan menambah anggota, karena memang kebutuhan di lapangan masih tinggi,” katanya.

Meski demikian, Rahmat menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Malut yang telah menambah satu unit mobil pemadam kebakaran baru di tahun ini. 

Dengan tambahan tersebut, Satpol PP kini memiliki dua unit kendaraan operasional yang siap digunakan setiap saat.

“Tahun ini kami mendapat tambahan satu unit mobil pemadam dari Ibu Gubernur. Jadi saat ini sudah dua unit yang kami operasikan. Untuk kantor, mudah-mudahan jika anggaran memungkinkan, kami akan membangun kantor khusus Pemadam Kebakaran Provinsi,” tuturnya.

Rahmat mengungkapkan, sejak unit pemadam kebakaran provinsi terbentuk, waktu tanggap (response time) terhadap laporan masyarakat terus ditingkatkan. Saat ini, rata-rata personel Damkar mampu mencapai lokasi kejadian dalam waktu kurang dari 10 menit.

“Alhamdulillah sejak kami memiliki unit Damkar, setiap laporan dari masyarakat bisa kami respon di bawah 10 menit. Kami memastikan kebakaran tidak merembet ke rumah warga lainnya,” jelasnya.

Dia menegaskan, langkah cepat ini bukan hanya hasil dari kedisiplinan personel, tetapi juga bentuk komitmen Pemprov Malut dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Selain pelatihan teknis, Satpol PP Malut juga tengah melakukan pemetaan kawasan rawan kebakaran dan non-kebakaran. Langkah ini penting untuk mengetahui titik-titik berisiko tinggi agar penanganan bisa dilakukan secara terukur dan preventif.

Rahmat menambahkan, pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi kebakaran. Ia meminta warga di wilayah Sofifi dan sekitarnya untuk segera melapor melalui nomor darurat yang tertera di kendaraan Damkar jika terjadi kebakaran.

“Kami imbau masyarakat agar segera menghubungi nomor telepon yang tertera di mobil pemadam kebakaran. Mobil-mobil itu setiap hari berkeliling di ibu kota Sofifi,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar perkantoran, pertokoan, serta area publik lainnya melengkapi diri dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai antisipasi awal sebelum bantuan dari tim Damkar tiba di lokasi.

“Kami berharap masyarakat, termasuk pengguna jasa di pasar atau perkantoran, bisa memiliki APAR. Ini penting untuk langkah cepat antisipasi kebakaran, sebelum menunggu mobil pemadam datang,” pesan Rahmat.

Kegiatan Bimtek ini sekaligus menjadi bagian dari agenda pembenahan internal Satpol PP Malut dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan sistem operasional kebencanaan. 

Pemprov Malut menilai bahwa kesiapsiagaan tidak bisa hanya bersifat reaktif, melainkan harus dibangun melalui pelatihan, evaluasi, dan koordinasi lintas daerah secara berkelanjutan.

Rahmat Djabir menegaskan bahwa ke depan Satpol PP Malut akan terus meningkatkan pelatihan teknis serupa dengan melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas Perhubungan, serta pemerintah kabupaten/kota. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan pola penanganan terpadu dan mempercepat waktu tanggap di setiap kejadian.

“Kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Karena itu, kesiapan kita bukan hanya soal peralatan, tetapi juga mental dan kecepatan bertindak. Pelatihan ini menjadi awal untuk memperkuat koordinasi di seluruh kabupaten dan kota,” pungkasnya. (Jainal Adaran)

Topik:

Satpol PP Maluku Utara Maluku Utara Malut