Pemain Asal Brasil di Klub Ukraina Shakhtar dan Dinamo Kyiv Meminta Untuk Dievakuasi

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 25 Februari 2022 22:10 WIB
Monitorindonesia.com - Pemain sepak bola Brasil yang bermain untuk klub Ukraina pada hari Kamis meminta bantuan pemerintah Brasil untuk dievakuasi setelah serangan Rusia di Ukraina. Dalam video yang disiarkan, mereka tampak terkurung di sebuah hotel di Kiev bersama keluarga mereka. Jogadores brasileiros do Shakhtar e do Dínamo estão reunidos com as famílias em um hotel de Kiev. Acabaram de gravar esse vídeo pedindo ajuda das autoridades brasileiras para deixar o país. pic.twitter.com/7ah1RuKGo2 — Arthur Quezada (@ArthurQuezada) February 24, 2022 "Tidak ada bahan bakar di kota, perbatasan ditutup, wilayah udara juga, kami tidak bisa pergi," ujar Marlon, 26, salah satu dari 12 pemain Brasil di skuad Shakhtar Donetsk, menjelaskan dalam video yang diunggah ke Instagram. “Kami tinggal di hotel karena situasi ini. Kami meminta pemerintah Brasil untuk mendukung kami, membantu kami,” tambahnya. Dalam gambar terdapat striker internasional David Neres, yang baru saja bergabung dengan Shakhtar dari Ajax, dan pemain Dynamo Kiev lainnya, berdiri di ruang tunggu hotel. “Kami, istri para pemain, merasa ditinggalkan, kami tidak tahu harus berbuat apa. Kami lari bersama anak-anak kami ke hotel, kami tidak tahu apakah akan ada makanan di sini, makanya kami meminta bantuan," kata salah satu istri dari mereka. Para pemain dari Zorya Luhansk, yang berasal dari zona konflik, Guilherme Smith, Cristian dan Juninho menerbitkan video yang meminta hal yang sama kepada pemerintah Brasil. Kedutaan Besar Brasil di Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "tetap terbuka" untuk menjamin "perlindungan bagi sekitar 500 warga negaranya", dan meminta mereka untuk "menghubungi setiap hari" dengan layanannya. Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada hari Kamis, dengan serangan udara dan masuknya pasukan darat, termasuk ke arah ibukota Kiev, yang kini sudah memakan korban jiwa, menurut pihak berwenang Ukraina. Awalnya berbasis di Donetsk di wilayah Donbass, pusat konflik, Shakhtar, juara nasional 13 kali dalam 20 tahun terakhir, pindah ke Kiev pada 2014, pada awal pertempuran antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia. Pada tahun yang sama, stadion baru mereka, Donbass Arena, yang menjadi tuan rumah pertandingan Euro 2012, dibom. Lihat juga: https://monitorindonesia.com/monindo2022/2022/02/pemilik-chelsea-abramovich/ #Ukraina #Rusia

Topik:

Rusia Ukraina Brasil