Partai Politik vs Organisasi Relawan

No Name

No Name

Diperbarui 31 Oktober 2022 17:32 WIB
MENJELANG Pemilu Tahun 2024 politik semakin memanas, hal tersebut menyebabkan kerusakan dibeberapa sektor menjadi hampa seperti, demokrasi, etika, aturan dan peraturan. Beberapa skenario yang sedang dijalankan saat ini adalah menggembosi partai politik yang selama ini sebagai pilar demokrasi, membangun kekuatan melalui kelompok-kelompok masyarakat dengan cara membentuk organisasi relawan. Agar memiliki kekuatan penuh menghadapi partai politik mereka mencoba menguasai organisasi yang memiliki massa yang besar, seperti PSSI yang memiliki sporter yang cukup lumayan dan menaungi klub-klub bola. Hal tersebut sebagai upaya untuk melemahkan keberadaan partai nantinya pada saat pemilu.Namun sampai saat ini mereka masih berusaha untuk merebut partai-partai yang sudah ada dengan cara menempatkan orang-orang mereka menjadi Ketua Umum. Jadi tidak perlu kaget bila kedepan bila partai-partai besar tiba-tiba melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).Apabila partai-partai besar tidak dapat dikuasai maka skenario selanjutnya yang akan digunakan adalah mengoptimalkan organisasi-organisasi yang telah dibentuk untuk melakukan preasure terhadap partai politik. Hal tersebut akan berdampak buruk terhadap demokrasi serta persatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebab tidak dapat terelakkan akan adanya gesekan dan benturan antara organisasi yang telah dibangun dengan partai politik kedepan.Namun kekuatan-kekuatan yang telah dibangun melalui organisasi maupun partai politik masih membutuhkan suara yang dimiliki rakyat yang tidak bergabung kepada partai maupun organisasi relawan yang telah disiapkan.Mari kita lihat siapa yang akan menang dalam pertarungan yang terjadi saat ini, walaupun pertarungan ini dilakukan secara tidak terang-terangan.Penulis: Tomu Pasaribu/Direktur Eksekutif Komisi Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I)
Opini Terkait