Pemerintahan Baru: Barang Lama hanya Ganti Bungkus!

Hudi Yusuf - Akademisi Hukum Universitas Bung Karno (UBK)

Hudi Yusuf - Akademisi Hukum Universitas Bung Karno (UBK)

Diperbarui 17 Maret 2025 12:58 WIB
Kabinet Merah Putih (Foto: Dok MI/Setpres)
Kabinet Merah Putih (Foto: Dok MI/Setpres)

HAMPIR 6 bulan, belum ada tanda-tanda tanda perbaikan ekonomi, Habibi saat Soeharto jatuh tidak sampai berbulan-bulan dolar langsung terjungkal dan harga- harga normal lagi.

Prabowo Subianto berkuasa dolar tidak turun dan cenderung akan tetap naik demikian juga harga-harga dan pajak, ini beberapa variabel tidak berubah keadaan negara.

Kabinet Prabowo banyak yang diduga terlibat korupsi, mantan presiden yang gagal dan merusak demokrasi masih cawe-cawe dalam pemerintahan, penegakan hukum masih jauh api dari panggang mulai dari yang kecil hingga yang tinggi terlibat pungli, pemerasan dan beking pengusaha hitam dan lain-lain.

Pemerintahan baru seperti barang lama hanya ganti bungkus, sulit mencari sosok yang benar-benar merah putih, sulit mencari sosok yang mewakafkan hidupnya demi merah putih tetapi yang sekedar omon-omon banyak, kasus-kasus besar sedikit-sedikit terungkap mulai nikel migas namun yang di proses hukum hanya pelaku-pelaku kecil.

Di antara mereka ada yang telah "bernyanyi" pimpinan tertinggi terlibat namun hukum tidak menyentuhnya seakan kasus korupsi hanya membasmi lawan politik belaka padahal diduga kuat masih banyak mafia tambang yang lain dan melibatkan aparat dan pejabat tinggi serta pengusaha hitam tidak tersentuh dan masih bertahan dengan jabatannya.

Mahasiswa sudah resah mereka demi di berbagai tempat dengan judul "Adili Jokowi", hal ini sebagai ukuran hati nurani rakyat mendukung pemerintah agar pemimpin yang diduga "merusak" bangsa dan negara diadili, tetapi presiden tidak sensitif malah berkoar "hidup Jokowi" padahal dia dipilih rakyat seyogyanya berkoar "hidup rakyat". 

Indikasi-indikasi di atas mencerminkan "kegagalan" selain masalah hukum dan ekonomi yang mengakibatkan beban hidup rakyat bertambah berat yang berpengaruh pada kualitas hidup dan kehidupan rakyat menjadi rendah.

Pemerintahan Prabowo seyogyanya tidak tebang pilih dalam kasus korupsi dan segera adili tikus-tikus got yang ada di istana dan masih menjabat dengan pakaian kebesarannya, kembalilah kepada rakyat.

Semua fasilitas yang digunakan untuk hidup dan kemewahan pejabat di Istana dari rakyat seharusnya bekerja sepenuh hati untuk rakyat bukan oligarki.

Jika negara ingin baik-baik saja harus diberantas sumber kerusakannya, adili para koruptor dan pengkhianat merah putih siap apun dia, jangan ada presiden "bayangan" jangan ada pejabat hanya "wayang" dan jangan buang-buang waktu menghapus "asap" tapi bara apinya tidak dipadamkan.

Ganti semua pejabat korup yang membuat "image" pemerintahan buruk. Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan panglima tertinggi memiliki banyak kewenangan dan dapat berbuat banyak sudah saatnya mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.

Jika tidak ingin disebut sebagai "wayang" rakyat pasti mendukung penuh apabila memiliki pemimpin yang tidak berkhianat dan berjuang sungguh-sungguh untuk keadilan dan kemakmuran bangsa dan negara.

Topik:

Kabinet Merah Putih Pemerintahan Baru Orde Lama Orde Baru