Ciptakan Lagu Anies Jadi Presiden, Refly Harun Dkk Selipkan Semangat dan Harapan

Ela Liansa Sabila
Ela Liansa Sabila
Diperbarui 20 November 2023 00:02 WIB
(Foto: Para Penyanyi Anies Jadi Presiden, Sumber Tangkapan Layar Youtube/Syarif Channel)
(Foto: Para Penyanyi Anies Jadi Presiden, Sumber Tangkapan Layar Youtube/Syarif Channel)

Jakarta, MI - Beberapa pakar hukum tata negara dan tokoh aktivis, menciptakan lagu kemenangan untuk Anies Baswedan yang akan berkontestasi dalam pilpres 2024. 

Lagu penyemangat berisi harapan untuk Anies menjadi Presiden dan Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Presiden 2024 tersebut dinyanyikan bersama-sama secara apik oleh sejumlah tokoh yang berlatar belakang politisi, pengusaha, aktivis, penyanyi, hingga para relawan Anies. 

Mereka antara lain Refly Harun, Ogie Cherista, Muhaimin Iskandar, Tatak Ujiyati, Jazilul Fawaid, Habil Marati, Geisz Chalifah, Tamsil Linrung, Ahmad Yani, Dewa Putu Adhi, Tony Tjoa, Ridho Rahmadi, Syahganda Nainggolan, Agus Solachul, Jerry D Gray, Saut Situmorang, dan Jumhur Hidayat.

Selain sebagai penyemangat dan harapan, lirik dalam lagu tersebut juga menyinggung soal presiden yang benci korupsi dan tidak takut oligarki.

Juru Bicara Anies Baswedan, Tatak Ujiyati saat dihubungi melalui salah satu wartawan monitorindonesia  di Jakarta, Minggu malam (19/11), mengaku gembira dengan adanya lagu tersebut. 

"Lagu itu diciptakan oleh Mas Refly Harun. Saya merasa senang dan terhormat dilibatkan jadi salah satu orang yang menyanyikannya," ujar Tatak.

Tatak yang juga merupakan inisiator Forum Komunikasi (Forkom) Relawan Anies ini menuturkan lagu tersebut merupakan ekspresi harapan banyak orang akan adanya presiden dan wakil presiden baru yang mampu memimpin perubahan dan perbaikan bagi negeri ini menjadi lebih adil lebih sejahtera.

"Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, keduanya adalah pemimpin yang punya karakter baik, berprestasi, berani, dan mampu menjadi teladan bagi semua. Lagu itu mengungkapkan harapan banyak orang agar orang memilih pemimpin teladan, yaitu Anies dan Muhaimin," ungkap Tatak.

(ELS)