Soal Klaim AHY Dapat Peringatan Dari Seniornya, Pengamat: Terkesan Adu Domba TNI dan Lembaga Peradilan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 28 November 2021 02:00 WIB
Monitorindonesia.com - Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyarankan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera memanggil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal ini perlu dilakukan untuk mengklarifikasi siapa yang dimaksud sebagai seniornya di TNI dalam pernyataan AHY yang mengaku mendapat peringatan dari para seniornya di TNI terkait Moeldoko. “Jangan sampai akibat pernyataan AHY tersebut membuat buruk hubungan TNI dengan lembaga peradilan karena merasa tercoreng, akibat ulah oknum TNI yang memberikan masukan kepada AHY,” kata Fernando EMaS kepada wartawan, Sabtu (27/11/2021). Pengamat Politik ini menilai, pernyataan AHY yang mengungkap sosok Moeldoko melalui peringatan seniornya di TNI terkesan seperti upaya mengadu antar dua institusi negara yaitu TNI dan lembaga peradilan. Pernyataan AHY, kata Fernando EMaS, seperti sudah sangat merendahkan martabat seorang hakim yang menganggap keputusannya dapat diatur oleh uang. “AHY sedang ingin membangun opini yang sesat karena pernyataannya tersebut, kalau pihak Moeldoko mengambil upaya hukum atas putusan PTUN dan dimenangkan berarti sudah ada transaksi jual beli hukum,” pungkas Fernando. Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, sebelumnya mengungkapkan sosok senior TNI yang memberi peringatan kepada Ketum Agus Harimurti Yudhoyono AHY soal Moeldoko. Menurutnya, sosok tersebut senior merupakan senior Moeldoko. “Yang memberikan masukan kepada Ketum PD AHY mengenai Moeldoko selama ini adalah para senior purnawirawan TNI, termasuk seniornya Moeldoko. Sama sekali tidak ada perwira aktif TNI,” kata Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Jumat (26/11/2021). (Wawan)
Berita Terkait