Sukamta Minta Presiden Ambil Langkah Strategis Menghadapi Kenaikan Harga-harga

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 5 Maret 2022 19:56 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan bersama TNI mengingatkan adanya indikasi harga-harga barang akan naik sehingga rakyat harus bersiap-siap. Menanggapi hal ini Anggota Komisi I DPR Sukamta menyatakan Presiden Jokowi seharusnya membuat langkah nyata menghadapi ancaman krisis pangan. "Presiden Jokowi seharusnya membuat langkah strategis menghadapi kenaikan harga-harga bahan pangan tak cukup hanya dengan mengingatkan dan mewanti-wanti rakyat," ujar Sukamta, Sabtu (5/3/2022). Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI mengatakan, harga minyak goreng sudah melambung sebulan terakhir, namun langkah pemerintah tidak strategis. Pemerintah tidak berani menekan perusahaan minyak goreng untuk menurunkan harga. "Jika demikian, ketakutan dan kepanikan yang akan tercipta di masyarakat. Presiden harus bisa menciptakan ketenangan," tegas anggota Komisi I DPR RI itu. Harga kebutuhan pokok seperti gula, daging, kedelai, beras mengalami peningkatan harga dalam sepekan terakhir. Presiden Jokowi beralasan bahwa faktor kelangkaan kontainer, energi dan perang menjadi penyebab kenaikan harga. Sukamta mengkritisi pernyataan Presiden Jokowi ini dalam kerangka ketahanan negara. Menurutnya, faktor-faktor kenaikan harga bahan pokok tadi merupakan faktor eksternal dan bisa terjadi kapan saja. Seharusnya, kata Sukamta, pemerintah membangun kedaulatan pangan yang berasal dari sumber daya alam Indonesia, bukan bergantung pada impor. Selama pangan bergantung kepada negara lain maka ketahanan negara kita akan selalu lemah. "Indonesia tidak bisa selalu bergantung pada impor apalagi dalam kondisi krisis dunia seperti ini. Jumlah pangan semakin terbatas, bisa berbahaya bagi ketahanan negara. Negara-negara produsen tentu lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negerinya sebelum ekspor. Pun jika mengekspor, harganya menjadi sangat mahal," tegas wakil rakyat dari dapil Yogyakarta itu. Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga Agustus 2021 saja, Indonesia telah mengimpor lebih dari 15 juta ton bahan pokok senilai USD8,37 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp118,9 triliun.[Lin]

Topik:

PKS Jokowi Sukamta Kenaikan Harga-harga

Berita Sebelumnya

Tangkal Wacana Penundaan, KPU Cukup Terbitkan Peraturan tentang Jadwal Pemilu 2024

Berita Selanjutnya

Lakukan Simulasi, Pengamat: Anies Kuda Hitam Potensial Menangkan Pilpres 2024

Berita Terkait

Hukum
Joko Widodo dan Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau Kereta Cepat Whoosh (Foto: Dok MI/Istimewa)

Tak Ada Alasan! KPK Wajib Usut Tuntas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Warisan Jokowi

1 jam yang lalu

Monitor Hukum
Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Luhut Binsar Panjdaitan menjajal naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Dok MI/KAI)

Mengungkap Dalang Pengalihan Kereta Whoosh ke China Berujung Mark Up 50%

18 Oktober 2025 21:51 WIB

Hukum
Praktisi Hukum Fernando Emas (Foto: Dok MI/Pribadi)

Mahfud Jangan "Memancing di Air Keruh", Tunjukin Dong Dugaan Keterlibatan Jokowi di Kasus Kereta Cepat Whoosh dan IKN

18 Oktober 2025 21:29 WIB

Hukum
Presiden Joko Widodo berfoto di depan Kereta Cepat saat melakukan peninjauan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023)

KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut Panjaitan Terkait Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh

17 Oktober 2025 15:23 WIB

Hukum
Presiden Joko Widodo berfoto di depan Kereta Cepat saat melakukan peninjauan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023)

Proyek Kereta Cepat: "Jebakan" Utang Warisan Jokowi hingga Dugaan Korupsi

17 Oktober 2025 14:10 WIB

Nasional
Said Didu (Foto: Dok MI/Istimewa)

Said Didu Tuding Jokowi hingga Bahlil Penyebab Kerugian Negara Ribuan Triliun di Sektor Tambang

14 Oktober 2025 13:46 WIB