Pemerintah Berencana Naikkan Harga Pertalite dan Listrik, Politikus Hanura: Ekonomi Rakyat Makin Sulit

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 16 April 2022 19:30 WIB
Jakarta, MI - Mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Inas N Zubir menilai, rencana pemerintah menaikkan harga Pertalite dan listrik diambil demi menyelamatkan BUMN energi yang kondisinya sedang bleeding (berdarah-darah) akibat kebijakan pemerintah yang selama ini terlalu mengintervensi harga jual BBM dan listrik. Menurutnya, kebijakan tersebut juga telah mengakibatkan keuangan BUMN energi mengalami financial distress. "Sehingga tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan BUMN energi tersebut agar tidak default, adalah dengan menaikan harga BBM, LPG dan listrik dengan angka yang cukup besar," kata Ketua DPP Partai Hanura itu kepada wartawan, Sabtu (16/4). Inas mengatakan, perekonomian rakyat yang baru saja akan pulih dari keterpurukan, nampaknya akan kembali terpuruk akibat bom waktu yang mulai meletup dalam bentuk harga BBM, LPG dan listrik. "Sehingga rakyat akan kembali mengalami kesulitan ekonomi akibat kenaikan harga energi tersebut akan menyebabkan kenaikan inflasi secara signifikan, lalu menyulut kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat," tandasnya. Memang menjadi pilihan yang sulit bagi pemerintah dalam menentukan prioritasnya yang bak buah simalakama antara meringankan beban BUMN energi atau meringankan beban hidup rakyat. Padahal sudah sejak awal pelantikan Jokowi sebagai Presiden di periode kedua, kata dia, sudah banyak usulan tentang pengaturan energi agar lebih tepat guna dalam pemanfaatan-nya tapi nampaknya pemerintah bergeming. "Misalnya saja tentang diversifikasi energi yang pernah saya usulkan secara lisan kepada presiden dan tulisan-nya kepada Kepala KSP, nampaknya hanya masok tong sampah belaka," sesalnya. Padahal, kata dia, sudah saatnya pemerintah memenuhi kebutuhan energi masyarat, terutama sekali energi rumah tangga sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam di masing-masing daerah. (La Aswan)

Topik:

Pemerintah