KIB Usung Tiga Pasang Calon di Pilpres 2024 untuk Hindari Polarisasi

wisnu
wisnu
Diperbarui 5 Juni 2022 08:52 WIB
Jakarta, MI - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, PAN, dan PPP mengusung minimal tiga pasang calon dalam Pilpres 2024 untuk menghindari polarisasi. "Kami berharap di KIB, kita mendorong sekurang-kurangnya ada tiga calon pada Pilpres mendatang," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato dalam acara Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu di Jakarta, yang dikutip, Minggu (5/6). Berdasarkan sejarah pemilihan presiden di Indonesia sejak tahun 2004 sampai 2019, keberadaan pasangan calon yang hanya berjumlah dua pasangan pada Pilpres 2014 dan 2019 merupakan awal timbulnya polarisasi di tengah masyarakat. [caption id="attachment_439998" align="aligncenter" width="400"] Tiga Ketua Umum Parpol Tandatangani Nota Kesepahaman Dibentuknya KIB. (Foto: Dok/Ist)[/caption] "Kami melihat bahwa salah satu penyebab polarisasi di tengah masyarakat kita adalah diselenggarakannya pilpres. Dulu di 2004, pilpres diikuti oleh lima calon, Indonesia aman, tidak ada soal. Tahun 2009 ada tiga calon, Indonesia aman, tidak ada soal. Tahun 2014 dua pasang dan 2019 dua pasang, itu mulai ada soal," kata Zulhas. Dia menilai pada Pilpres 2024, minimal ada tiga pasang calon yang diusung oleh KIB. Karena, mengakhiri polarisasi merupakan semangat yang mendasari bersatunya Golkar, PAN, dan PPP dalam KIB. "Kami melihat bahwa politik seharusnya menjadi jalan untuk mencapai kemaslahatan bersama, mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, bukan justru mengkotak-kotakkan antara kawan dan lawan, membenturkan kami melawan mereka, serta saling menyerang," ujar dia. Zulhas memandang masyarakat pun sudah merasa bosan dengan narasi perpecahan dan provokasi. Mereka, kata dia, justru mendambakan persatuan agar energi bangsa Indonesia ini bisa dicurahkan untuk pikiran-pikiran dan kerja nyata guna memajukan bangsa. Pada kesempatan yang sama, dia menyampaikan bahwa bagi KIB, semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk diusung sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden. KIB harus menjadi pohon beringin yang rindang, yaitu tempat bernaung bagi siapa pun yang memiliki cinta dan keinginan untuk memajukan Indonesia, sebagaimana lambang Partai Golkar. Lalu, KIB akan menyinarkan matahari yang selalu memberikan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan, sesuai spirit utama PAN.