Ikut Piala Dunia U-20 2023, Indonesia Konsisten Tidak Akui Israel

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 28 Juni 2022 21:47 WIB
Jakarta, MI - Israel dinyatakan lolos Kualifikasi Piala Dunia U-20 2023 zona Eropa menemani Inggris, Prancis, Italia, dan satu tiket lain yang masih diperebutkan. Kabar lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 2023 langsung mendapatkan respons anggota Fraksi PKS DPR Sukamta. Ia menyebutkan bahwa kabar lolosnya Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia, ada banyak catatan yang harus diperhatikan. “Pertama, Indonesia mendapatkan mandat dari Federasi Sepak Bola Internasional untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 2023, tentu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Baik dari kesuksesan penyelenggaraan hingga manfaat secara sosial ekonomi dan sepabola Indonesia,” terang Sukamta Kepada Monitor Indonesia, Selasa (28/6). Kedua, lanjut dia, berdasarkan hasil kualifikasi Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Secara diplomatik Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel maka keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 bukan berarti Indonesia mengakui Israel. Kelolosan Israel berdasarkan aturan FIFA, Indonesia sebagai penyelenggara tidak bisa mencampuri aturan yang sudah ditetapkan tersebut. Ketiga, momentum keikutsertaan Israel di ajang itu bisa dijadikan seruan kepada dunia bahwa masih ada ketidakdilan dalam hubungan kemanusiaan dan sepakbola. “Ketika Rusia melakukan agresi ke Ukraina, FIFA memberikan sanksi kepada Federasi Sepakbola Rusia, namun sikap berbeda dilakukan terhadap Federasi Sepakbola Israel,” imbuhnya. Israel telah melakukan penjajahan terhadap negara Palestina namun Federasi Sepakbola Israel tidak mendapatkan ats tindakan negaranya. “Standar ganda FIFA ini harus terus kita suarakan ketika Indonesia menjadi tuan rumah. Terkait dengan sanksi ini, tidak berarti Indonesia mendukung agresi Rusia ke Ukraina. Namun lebih pada mempertanyakan inkonsistensi sikap FIFA,” ujar dia. Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengingatkan bahwa amanah UUD 1945 dan para pendiri bangsa bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Lebih khusus lagi, katanya lagi, dukungan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina adalah harga mati atas dukungan Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.