NasDem Ogah Mundur dari Koalisi, Demokrat Singgung Asas Kesetaraan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Oktober 2022 12:36 WIB
Jakarta, MI - Partai Demokrat (PD) melalui Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu)  Kamhar Lakumani menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahwa pihkanya tidak memiliki alasan untuk mundur dari koalisi menuju Pilpres 2024 mendatang. Demokrat, kata dia, menilai hal tersebut sebagai upaya menunjukkan koalisi yang bakal dibentuk didasari pada asas kesetaraan. "Pernyataan Pak Surya Paloh ini terkandung makna bahwa kerjasama dalam politik atau koalisi sebagai interaksi rasional tindakan bertujuan mestilah dibangun di atas asas kesetaraan," katanya kepada wartawan, Minggu, (23/10). Menurutnya, dalam koalisi semua partai harusnya mengedepankan asas kesetaraan dan keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama. Ia juga menegaskan bahwa dalam koalisi ini tidak ada yang menganggap dirinya diatas semuanya harus sama dan setara. "Dalam relasi yang setara, tak ada pihak yang dipaksa atau terpaksa. Keputusan diambil atas kesepahaman dan kesepakatan bersama. Jadi tak boleh ada pihak yang merasa di atas atau lebih tinggi dari yang lain," tuturnya. Kamhar menambahkan, bahwa sekarang ini ada wacana koalisi yang sedang dibangun bersama NasDem dan PKS terus mengalami kemajuan. Ia mengatakan pembicaraan di koalisi itu telah mencakup dari soal konsep koalisi, strategi pemenangan, sampai format pemerintahan 2024 mendatang. "Ikhtiar kerja sama politik yang tengah dibangun antara Partai Demokrat, NasDem dan PKS terus mengalami kemajuan sebagaimana disampaikan perwakilan tiga partai ini dan perwakilan Mas Anies selaku capres yang telah ditetapkan Partai NasDem. Semuanya dibahas dengan cermat dan seksama mulai dari konsep koalisi, strategi pemenangan, sampai format pemerintahan ke depan," pungkasnya. Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan pihaknya tidak memiliki alasan untuk mundur dari koalisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin hingga tahun 2024. “Enggak ada alasan bagi NasDem untuk mundur, kalau bukan dimundurkan. Apa alasannya bagi NasDem? Pemerintahan ini dianggap baik oleh NasDem,” ujar Surya kepada wartawan usai menghadiri kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10) kemarin. Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan. Dengan demikian, Surya mengatakan bahwa NasDem akan tetap menjadi bagian koalisi pemerintah dan memperjuangkan agar pada masa akhir jabatannya, Presiden Jokowi dapat meninggalkan warisan yang baik. “Harapan kami, berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi dalam 2 tahun ke depan beliau meninggalkan sesuatu yang jauh lebih berarti sebagai legacy (warisan). Itu yang harus diperjuangkan oleh NasDem,” ucapnya. Selain itu, Surya mengimbau para kader NasDem agar tidak menanggapi komentar mengenai mundur dari koalisi pemerintahan ataupun komentar negatif lainnya yang berpotensi membuat suasana politik Tanah Air tidak kondusif. “Yang diharapkan NasDem adalah suasana yang tenang, koalisi makin saling menghargai, makin kokoh. Jadi, saya pikir kepada kader-kader NasDem enggak perlu menjawab komentar-komentar yang barang kali hanya membuat suasana itu tidak kondusif,” ujarnya. Menurut Surya, situasi politik yang kondusif perlu senantiasa terjaga agar tidak mengganggu Indonesia dalam melanjutkan pembangunan dan menghadapi beragam persoalan yang makin kompleks. “NasDem berupaya agar suasana yang kondusif itu harus tetap terjaga secara baik, sayang kalau enggak. Apalah itu urusan-urusan si A-lah, si B-lah, ini, itu. Itu istilahnya isu tetek bengek (masalah kecil),” pungkasnya. [Adi]

Topik:

-