Pengamat: KIB Berpeluang Pasangkan Capres Eksternal dan Cawapres Internal

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 26 Oktober 2022 19:06 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai perpaduan calon eksternal dan internal dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih realistis karena lebih berpotensi untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, realitas politik dan peta kekuatan politik di tubuh KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjukkan perpaduan kedua kekuatan tersebut berdasarkan elektabilitas para kandidat. “Capres KIB kombinasi internal dan eksternal. Dari segi internal misalnya nama Ketum Golkar Airlangga terus di-sounding. Sementara PAN dan PPP memasukkan begitu banyak nama eksternal KIB seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Erick Tohir dan lainnya,” kata Adi, Rabu (26/10/2022). Namun kata dia, agaknya KIB akan lebih realistis untuk mengusung calon yang potensial menang. “Siapapun itu nantinya baik dari internal atau eksternal. Tapi dari segi elektabilitas calon eksternal lebih kuat,” tambah Adi. KIB sendiri tengah berkonsolidasi menjelang pertemuan mereka pada November nanti yang disebut-sebut akan mengumumkan capres KIB. Menurut Adi, langkah cepat KIB untuk menyikapi dinamika politik saat ini adalah untuk menjaga momentum. KIB tentunya ingin menunjukkan soliditas koalisi ke publik. Penting bagi KIB untuk terus menjaga momentum dan semangat mesin politik mereka, katanya. "Dengan aktif berwacana itu KIB ingin memastikan sebagai koalisi yang terus panas menuju 2024,” ujar Adi. Sebelumnya, Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Jokowi telah mengetahui kandidat capres KIB dan pembicaraan itu juga dilakukan bersama dengan PAN dan PPP. "Ini, kan, komunikasi politik, bukan komunikasi yang biasa saja, banyak hal yang dikomunikasikan," kata Airlangga. Keterlibatan Presiden Jokowi dalam tubuh KIB makin menguatkan kedekatan keduanya. Sebelumnya Airlangga dipuji Presiden Jokowi sebagai pemimpin dengan jam terbang tinggi. “Sudah jadi rahasia umum bahwa KIB adalah koalisi parpol pendukung Jokowi yang segala sesuatunya dikomunikasikan dengan Jokowi. Termasuk urusan capres,” ujar Adi. Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan ada beberapa faktor yang masih akan menjadi pertimbangan KIB dalam pengerucutan nama capres, yakni psikologis dan sosiologis. KIB masih akan menimbang dan menyelaraskan antara kepentingan politik partai anggota dan kemungkinan untuk bisa memenangi pertarungan Pilpres 2024. "Psikologis itu artinya suasana kebatinan dari KIB, siapa dari KIB yang layak di-capreskan, yang mempunyai elektabilitas tinggi, supaya bisa menang. Secara sosiologis, tentu harus melihat kebatinan dari rakyat, dukungan rakyat, termasuk dukungan dari konstituen partai-partai yang bergabung di KIB," tambahnya. Menurut Ujang, selain faktor pembahasan di internal, KIB juga harus mempertimbangkan faktor eksternal seperti hubungan politik dengan Presiden Jokowi. Apalagi terkait dengan kepentingan pihak eksternal seperti Jokowi, seperti siapa calon yang didukung Jokowi, katanya.