Soal Panja Kasus Gagal Ginjal Akut, Ini Respons Legislator PDIP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 November 2022 21:32 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rahmad Handoyo menilai pembentukan Panitia Kerja (Panja) kasus gagal ginjal akut diperlukan untuk mencari tahu apa penyebab dari penyakit yang kian menghantui anak-anak Indonesia. Menurutnya, Pansus kasus gagal giunjal akut pada anak ini sudah menjadi kesepakatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan seluruh fraksi yang lain, tujuannya untuk memberikan masukan kepada semua pihak. "Pemerintah dan stakeholder terkait dengan isu kasus gagal ginjal ini ya, mulai mencari informasi bagaimana kronologisnya, bagaimana penyebabnya, apa dampaknya, apa yang sudah dilakukan oleh ahli-ahli, bagaimana dokter anak begitu frustasi awal-awalnya, kemudian bagaimana kasus pertama kali ini muncul di Indonesia dan bagaimana respon terhadap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk penghentian begitu awal kali muncul," kata Rahmad kepada Monitor Indonesia, Jum'at (4/11). Menurutnya, kasus gagal ginjal akut pada anak ini sudah terjadi bulan Januari dan baru sekitar September ini meledak. Rahmad menegaskan, hal ini yang juga harus disampaikan, sehingga informasi-informasi yang utuh dan terang benderang menjadikan langkah untuk meningkatkan pengawasan. "Kedepan dengan menggunakan dua skema panja yakni untuk jangka pendek dan jangka panjangnya terukur. Jangka pendeknya itu untuk megetahui penyebabnya, kronologisnya, seperti yang saya sampaikan tadi ya, termasuk bagaimana solusinya dalam jangka pendek, obat-obatannya bagaimana. Bagaimana kuratifnya pengobatan anak-anak kita yang masih sedang diobati," tuturnya. Kaitan antar obat-obatan dengan industri farmasi, tegas Rahmad, harus benar-benar diawasi untuk memastikan bagaimana tata kelola yang lebih optimal terhadap fungsi pengawasan dan kontrol. "Bagaimana pertanggung jawaban para industri kita dibidang farmasi, menggunakan tata kelola dan pertanggung jawaban lebih baik lagi dimasa depan. Sehinngga kita bersama menghindarkan dan tidak akan terjadi lagi tragedi kemanusiaan seperti ini dikemudian hari," tutup politisi PDIP ini. Sebelumnya, sejumlah fraksi di Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan, mengusulkan pembentukan panitia kerja (panja) untuk melakukan pengusutan atas kasus gagal ginjal akut yang dialami anak-anak. Usulan itu disampaikan anggota Komisi IX saat rapat kerja dengan menteri kesehatan dann kepala BPOM, Rabu (2/11). Tercatat ada sejumlah fraksi yang mengusulkan panja. Mulai dari PDIP, Golkar, PAN, PKS, NasDem. Usulan mereka kemudian diperkuat oleh dua Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris dari Fraksi PDIP dan Nihayatul Wafirah dari Fraksi PKB. Netty Prasetiyani Aher mewakili Fraksi PKS menyampaikan, pihaknya sepakat atas usulan pembentukan panja. Ia bahkan mengusulkan, agar DPR tidak ragu membentuk panitia khusus (pansus) bilamana panja dianggal kurang maksimal. "Kalau masih ada yang macet-macet kita tingkatkan sebagai Pansus karena melibatkan banyak stake holder. Lintas komisi, lintas lembaga ini tampaknya juga perlu dilibatkan. Kita akan lihat, sebetulnya macet-macetnya ada di mana," kata Netty. Hal senada diusulkan Irma Suryani Chaniago dari NasDem "Dan kalau nggak selesai juga di panja ya terpaksa kita bikin pansus," kata  Irma. (MI/Adi)
Berita Terkait