Dasco: Prabowo Tetap Capres, Partai Lain Sebaiknya Bergabung dengan Gerindra, Bukan Sebaliknya

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 6 Desember 2022 16:46 WIB
Jakarta, MI - Wacana untuk membentuk koalisi antara "Koalisi Perubahan" yang digagas Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat dengan merangkul Partai Gerindra untuk mengusung calon presiden Anies Baswedan kian buyar. Wacana koalisi sejumlah kekuatan partai politik itu dijawab oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia justru mengharapkan partai lain untuk bergabung ke dalam koalisi yang sudah dibangun Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Kalau ada yang mau mengajak kita bergabung, ya kita balik aja. Kenapa nggak ikut gabung bersama kami?," kata Dasco di DPR, Selasa (6/12/2022). Namun demikian Dasco tidak memerinci seperti apa nantinya bentuk koalisi kalau ada partai lain yang bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk dengan PKB, terutama soal calon presiden dan calon wakil presiden. Dasco mengatakan Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra telah memutuskan bahwa Prabowo Subianto akan diusung menjadi calon presiden. Pernyataan Dasco itu mementahkan wacana yang sempat disusulkan sejumlah petinggi partai untuk memasangkan Anies-Prabowo pada Pemilihan Presiden 2024. Meski deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem telah berjalan lebih dari dua bulan, namun kepastian satu atau dua partai lain untuk berkoalisi dengan partai politik pimpinan Surya Paloh itu belum jelas. Dengan demikian, banyak kalangan menilai keinginan NasDem mengusung Anies sebagai calon presiden bisa kandas di tengah jalan kendati mantan gubernur DKI Jakarta itu terus berkeliling ke seluruh Indonesia. Anies telah memulai safari politiknya ke sejumlah provinsi termasuk ke Provinsi Nagre Aceh Darussalam dan Sumatera Barat dan sejumlah provinsi lainnya untuk memperkenalkan dirinya ke publik. Padahal, pada awalnya, koalisi untuk mengusung Anies yang diinisiasi oleh NasDem itu rencananya akan menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Bahkan kini ada wacana dari PKS untuk membuka peluang “rujuk koalisi” dengan Partai Gerindra di Pemilu 2024. Kalau koalisi PKS dengan Gerindra terwujud maka hampir dipastikan Anies akan kehilangan tiket untuk maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 melalui Koalisi Perubahan yang digadang-gadang sebelumnya. Bukan tidak mungkin koalisi kedua partai itu, kalau terwujud, juga akan “menggoda” Partai Demokrat untuk hengkang dan mencari jalannya sendiri dan bisa saja tidak tertarik lagi dengan ajakan Partai NasDem untuk berkoalisi.