Panja Dianggap Tak Efektif, Komisi VI DPR RI Pastikan Bentuk Pansus Investasi Telkom ke GoTo

Jakarta, MI- Beberapa waktu lalu Komisi VI DPR RI membentuk panitia kerja (panja) investasi BUMN pada perusahaan digital. Panja ini dibentuk dalam rangka mendalami investasi PT. Telkom melalui anak usahanya yakni PT. Telkomsel di GoTo. Kini instrumen tersebut dianggap sudah kurang memadai lagi di tengah kondisi perusahaan GoTo yang mengalami tekanan (nilai sahamnya terus anjlok) dalam beberapa minggu ini. Menyikapi kondisi tersebut, Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR RI memastikan akan mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) guna menyikapi persoalan investasi PT. Telkom melalui anak usahanya yakni PT. Telkomsel di GoTo. Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron merespons polemik investasi PT Telkomsel di GoTo. Teranyar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi langkah investasi PT Telkomsel di GoTo. “Kalau saat ini GoTo selalu dipertanyakan dengan berbagai masalahnya, sebenarnya dari awal Fraksi Demokrat di komisi VI mengusulkan untuk dibentuk Pansus, agar mengurai multi masalahnya sesuai berbagai isu yang berkembang,” kata Politikus Demokrat itu, Senin (12/12/2022). Herman mengakui, jika Panja Investasi BUMN pada Perusahaan Digital yang saat itu menelusuri persoalan di GoTo daya jelajahnya kurang luas. Bahkan tidak sampai mendalami sampai ke aspek hukum. “Panja Komisi VI tentu tidak mendalami sampai aspek hukum, hanya mendalami apakah investasi Telkom di GoTo sesuai dengan prosedur koorporasi dan memenuhi unsur good coorporate governance atau tidak?” jelas Herman. Sejauh ini, kata dia, panja di Komisi VI masih tetap bekerja menjalankan fungsinya dengan baik. Namun sekali lagi, Herman menegaskan, opsi pansus kini menjadi pilihan yang patut untuk dipertimbangkan. “Kami menghormati keputusan Panja komisi VI, kecuali jika ada temuan lain di GoTo yang memungkinkan bisa dinaikkan ke pansus,” pungkas Herman.