Anggota Komisi VII DPR Sebut Investasi PT GNI Tak Sesuai Standar

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 18 Januari 2023 22:25 WIB
Jakarta, MI- Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo menilai, investasi yang dilakukan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah tak sesuai standar. Hal itu disampaikan Sartono merespons bentrokan berdarah di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Sartono menegaskan bentrokan itu harus menjadi pelajaran penting semua elemen, terutama bagi Pemerintah. “Pada saat Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII ke PT GNI, terdapat beberapa temuan kami seperti banyak alat yang tidak memenuhi standardisasi, pekerja yang tidak berbekal keahlian dan yang parahnya pekerja tidak dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap,” ungkap Politikus Partai Demokrat itu, Rabu (18/1/2023). Kepala Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat ini menuturkan, jangan karena Indonesia membutuhkan investor lalu dengan seenaknya mengabaikan standardisasi, kualitas, serta aturan yang sudah ada. “Ketika ada investor masuk, Pemerintah harus benar-benar serius dengan kualitas yang tinggi sehingga kejadian seperti kemarin tidak perlu terjadi,” tegasnya. Sartono mengingatkan, PT GNI harus berkomitmen melaksanakan prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Jangan sampai hanya diterapkan ketika ada pengawasan saja. “Pada insiden bentrokan di PT GNI ini, terdapat 2 korban yang meninggal dunia dan pada kejadian smelter meledak dan terbakar pada Desember 2022 juga terdapat 2 korban meninggal dunia. Satu nyawa saja terlalu banyak untuk menjadi korban karena keteledoran dalam penerapan K3. Apalagi ini sudah mencapai 4 orang,” pungkas Sartono.