Kebijakan Larangan Ekspor Tambang Mentah Digugat WTO, Jokowi: Indonesia Tak Takut

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 20 Februari 2023 20:06 WIB
Jakarta, MI- Ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kedaulatan energi layak diacungi jempol. Pasalnya, di tengah adanya gugatan dari World Trade Organization (WTO) terkait soal kebijakan larangan ekspor tambang mentah, Jokowi dengan tegas mengatakan, Indonesia tidak akan mundur dan membatalkan kebijakan tersebut. "Hilirisasi industri meski tantangan tak mudah tapi harus diteruskan, kita tidak akan berhenti meski digugat, kita tidak akan berhenti sekali lagi, kita akan terus," tegas Jokowi dalam acara Pelantikan BPP Hipmi, Senin (20/2/2023). Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menekankan agar pengusaha anggota Hipmi yang memiliki unit usaha pertambangan bersiap untuk melakukan hilirisasi. Mulai dari komoditas bauksit, tembaga, timah, hingga emas akan ikut dilarang ekspor juga seperti komoditas nikel. "Saya minta anggota Hipmi yang memiliki tambang, baik nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, mulai siap-siap. Karena semuanya saya pastikan akan kita setop, setop, dan kita setop! Yang kita inginkan itu nilai tambah. Meskipun kita proses banding digugat WTO, tetap akan terus. Jangan sekali-kali kita belok dan takut. Karena nilai tambahnya besar sekali," tegasnya. Jokowi berpandangan, hilirisasi yang saat ini dilakukan Indonesia akan membentuk ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sendiri. Oleh karenanya, kata Jokowi, dengan membentuk ekosistem kendaraan listrik, Indonesia bisa membuka banyak lapangan kerja. "Kalau ini jalan itu larinya bisa ke bawah bisa ke mana mana. Karena industri supporting membantu Industri besar itu sangat jutaan. Melahirkan ekonomi kecil menengah bagi negara kita," tandas Jokowi.  

Topik:

WTO