Ungkap Fakta Jalur Narkoba, Anggota Komisi III DPR Soroti Dugaan Penyimpangan Oknum Petugas Bea Cukai di Dumai, Riau

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 10 Maret 2023 19:10 WIB
Jakarta, MI- Maraknya hujatan publik kepada Kementerian Keuangan terkait kekayaan pejabatnya baik di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (Bea Cukai) mendapat tanggapan dari Anggota Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro. Dede menyebut dia tak kaget dengan maraknya hujatan publik terkait kejanggalan kekayaam pejabat di lingkungan Kemenkeu. Hal ini dikarenakan Dede sudah mendapatkan informasi dari PPATK soal aliran dana di puluhan rekening gemuk milik oknum pejabat Dirjen Pajak yang mencapai 500 Miliar Rupiah. "Ada juga informasi sejak 2009 ada 300 Triliun Rupiah transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Dede, Jumat (10/3/2023). Dede mengatakan bahwa pihak Kepolisian serta aparat penegak hukum terkait harus lebih mendalami masalah ini. Politikus PDIP ini juga telah mengamati dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh oknum petugas Bea Cukai yang bisa menyalahgunakan jalur pelabuhan menjadi jalur distribusi narkoba. "Faktanya, narkoba dari luar negeri melalui Port Klang Malaysia dibawa ke Pelabuhan Dumai atau Pelabuhan Tungkal di Jambi," kata Dede. "Modusnya memakai kapal-kapal kayu, dimana kapal bisa memuat kapasitas setara 30 kontainer, kontainer di bongkar di Port Klang Malaysia dan diangkut paketnya menggunakan kapal kayu yang kemudian di pelabuhan dikemas kembali dalam kontainer untuk pengiriman domestik," imbuhnya. Lanjut Dede, apakah memungkinkan dengan human resource atau tenaga yang ada mekakukan pemeriksaan isi paket-paket setara 30 hingga 40 kontainer yang dibawa kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan? Padahal setiap kapal dikenakan biaya hingga 1 Milyar Rupiah bahkan bisa lebih. Selain itu, Dede menegaskan bahwa Aparat Penegah Hukum harus jeli dan tegas pada oknum-oknum yang melakaukan pelanggaran. "Jangan hanya kita perketat pemeriksaan pengunjung dari luar negeri di takut-takuti di bandara yang justru membuat kapok mereka untuk berkunjung ke Indonesia namun jalur pengiriman barang masuk ke pelabuhan-pelabuhan kita tidak terawasi, ini timpang namanya," kata dia. "Kalau perlu Bu Menteri Sri Mulyani silakan berkantor di Dumai untuk dapat meningkatkan pendapatan APBN," pungkasnya.
Berita Terkait