Hasto Kristiyanto: Alasan PDIP Tolak Timnas Israel Karena Kemanusiaan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 30 Maret 2023 19:42 WIB
Jakarta, MI- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyesalkan keputusan FIFA yang telah resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. “Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini tentu menjadi pelajaran berharga,” kata Politikus PDIP itu kepada wartawan, Kamis (30/3). Hasto menegaskan, PDIP tidak pernah keberatan Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Namun, partainya menolak kehadiran Timnas Israel di tanah air lantaran berpotensi memunculkan kerentanan sosial dan politik. “Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya,” ujarnya. Sikap PDIP, kata Hasto, memiliki landasan kuat secara konstitusi dan historis. Ia menyebut, penolakan atas kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. “Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat. Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel,” tegasnya. Lebih lanjut Hasto menambahkan sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel telah dikomunikasikan dengan pemerintah sejak Agustus 2022. “Kami bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara. Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi,” ungkapnya. Pada pertemuan tersebut, Hasto mengaku sempat mengusulkan agar pertandingan Israel dipindah ke negara terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia tanpa Israel. “PDI Perjuangan menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobby FIFA,” tutup Hasto.
Berita Terkait