7 Tahun Berjalan, Muslim Arbi: KCJB Terlihat Mangkrak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 April 2023 16:41 WIB
Jakarta, MI - Mega proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tidak masuk kedalam janji politik Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres 2024. Namu heran, proyek yang memakan biaya hampir raturan triliun direalisasikan. Terbaru, Pemerintah China meminta kepada Pemerintah Indonesia agar APBN menjadi jaminan. Padahal awalnya, proyek ini dijanjikan tidak menggunakan APBN. "Entah siapa yang membisiki Jokowi. Lalu muncul-lah gagasan dan ide proyek tersebut," kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melalui keterangannya kepada Monitor Indonesia, Senin (17/4). Kata Muslim Arbi, proyek yang sudah berjalan hampir 7 tahun ini belum terlihat progres yang signifikan. Bahkan, kata dia, cenderung mangkrak. "Proyek tidak beres-beres dan terlihat mangkrak dan jadi besi tua," jelasnya. Muslim Arbi juga menyoroti bungan hutang yang diberikan berikan China kepada Pemerintah Indonesia untk pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini. Dia merasa heran, mengapa Pemerintah Indonesia lebih memilih untuk bekerja sama dengan China ketimbang Jepang. Awalnya, Jepang mengajukan penawan dengan anggaran Rp90 triliun dengan bunga pinjaman sebesar 0,1 persen dan masa konsesi 40 tahun. Namun, proyek ini akhirnya jatuh ke tangan Pemerintah China dengan anggaran Rp120 triliun dengan bunga 3,4 persen da masa konsesi 80 tahun. Dengan bunga yang cukup tinggi itu, akhirnya Pemerintah Indonesia melakukan negosiasi ulang untuk meminta bunga diturunkan. Namun, pemerintah China tidak ingin bunganya diturunkan. "China menolak, China ingi bunga tetap 3,4 persen. China malah minta APBN sebagai jaminannya," tandasnya. (ABP)