Tunda Pemilu Melalui Jalur Kudeta Partai, Denny Indrayana Laporkan Moeldoko ke Megawati

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 2 Juni 2023 13:49 WIB
Jakarta, MI - Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana, berpendapat, siasat untuk menyukseskan penundaan pemilu itu dilakukan dengan merusak kedaulatan salah satu partai yakni Partai Demokrat. Dia juga menyinggung kudeta terhadap partai politik ini merupakan sejarah gelar yang pernah terjadi di zaman orde baru. Kala itu, juga menimpa PDIP. "Siasat penundaan juga masuk melalui dirusaknya kedaulatan partai. Sesuatu yang kita tolak keras. Cukuplah sejarah buran orde baru yang mengganggu PDI melalui tangan Soerjadi," ungkap Denny dalam suratnya kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Melbourne, Jumat (2/6). Saat ini kudeta terhadap partai politik masih terjadi, salah satunya yang dilakukan KSP Moeldoko kepada Partai Demokrat. Dia merasa aneh, secara mengejutkan Moeldoko ingin merebut Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Saat ini, KSP Moeldoko tiba-riba mengaku sebagai Ketum Partai Demokrat. Beliau bukan anggota Demokrat. Jadi, bukan konflik internal. Ini pihak eksternal, KSP Presiden Jokowi yang mau mengambil alih partai orang lain," ujar Denny. Dalam suratnya itu, Denny khawatir jika manuver yang dilakukan KSP Moeldoko dibiarkan akan menjadi preseden buruk demokrasi di Tanah Air. Selain itu, tidak menutup kemungkinan hal serupa akan dialami partai politik lainnya. "Sekali dibiarkan, maka semua partai rentan direbut tangan-tangan kuasa," tandas Denny. (ABP)     #Tunda Pemilu Melalui Jalur Kudeta Partai #Denny Indrayana Laporkan Moeldoko ke Megawati #Denny Indrayana Surati Megawati