DPR Minta Ahok Tak Politisasi Pertamina

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 21 Juli 2023 18:10 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto meminta kepada Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jangan asal bicara terkait rencana pemindahan kantor operasional Pertamina ke Ibu Kota Negara (IKN). Terlebih, kata dia, sampai membuat narasi yang mengundang kontroversi dengan mengatakan kantor Pertamina di Jakarta hanya sewa. Ia pun menyebut Ahok gegabah dan tidak profesional. Harusnya, tegas dia, Ahok fokus pada tugas dan kewenangannya untuk membawa Pertamina mengembangkan usaha di bidang migas, bukan menyasar ke bidang lain di luar kompetensinya. “Ahok jangan politisasi Pertamina dengan mendorong BUMN migas ini pindah ke IKN dan berinvestasi di luar kompetensi intinya di sana. Pertamina sebaiknya fokus pada bidang usahanya di sektor migas, ketimbang cawe-cawe pada pekerjaan lain di luar kompetensinya,” ujar Mulyanto, Jum'at (21/7). lantas ia menyebut pernyataan Ahok yang ingin memindahkan kantor Pertamina ke IKN dengan alasan kantor di Jakarta hanya sewa sangat kontroversial karena tidak sesuai kenyataan. Mestinya Ahok berkoordinasi dahulu secara internal dengan direksi di level korporasi sebelum dibawa ke luar. Jangan gagasan yang masih mentah sudah dilempar ke publik. Ini kontra produktif bagi penerimaan publik terhadap Pertamina. “Apalagi kalau ide-ide mentah tersebut berbau politis. Tugas Komut itu adalah terkait pengawasan perusahaan bukan pelaksanaan aksi korporasi. Ahok sudah salah kaprah melampaui kewenangannya,” beber Mulyanto. Mulyanto sendiri menilai, kemampuan investasi Pertamina yang masih terbatas sebaiknya diarahkan langsung pada proyek-proyek strategis migas yang masih membelit misalnya soal audit komprehensif kilang-kilang migas yang sudah tua dan dekat dengan pemukiman warga. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terulang kasus kebakaran kilang seperti di Plumpang maupun Dumai, serta daerah-daerah lainnya. Juga yang tidak kalah strategisnya menurut Mulyanto adalah agar Pertamina melakukan hilirisasi migas untuk mengembangkan produk-produk petrokimia di era senjakala industri migas sekarang ini. Hilirisasi produk migas ini sangat penting dan strategis di tengah ketergantungan Indonesia kepada pihak luar untuk bahan baku industri baik untuk obat, tekstil, sepatu, dan lainnya. “Jadi tidak pas kalau Pertamina berinvestasi di luar kompetensinya secara jor-joran, sekedar terpaksa mengikuti angin politik sesaat. Ini tidak sehat dan cenderung bermasalah,” kata Mulyanto. Mulyanto menambahkan, Pemerintah juga jangan mempolitisasi Pertamina untuk berinvestasi di IKN di luar core bisnis mereka. “Kita tidak ingin BUMN yang sudah sehat ini nanti malah jadi amburadul,” pungkasnya. #Komisi VII DPR#DPR Pertamina#DPR Ahok#