Pengamat Duga Rocky Gerung Sengaja Pancing Kegaduhan Seperti yang Diinginkan Sekelompok Orang

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 2 Agustus 2023 15:48 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik, Fernando Emas menyayangkan pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata-kata yang tidak pantas. Sebagai orang yang menganggap dirinya sebagai orang terdidik, tentu akan melakukan kritik terhadap Jokowi dengan kata-kata yang patut dan pantas. Maka tegas dia, sebaiknya pihak Kepolisian segera melalukan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung dan memproses secara hukum karena pernyataannya tersebut sudah membuat kegaduhan. "Pernyataan tersebut sangat berpotensi membuat konflik antara pendukung Jokowi dengan kelompok yang mendukung pernyataan Jokowi," ujar Fernando kepada Monitorindonesia.com, Rabu (2/8). Apalagi, tambah Fernando, pernyataan Rocky Gerung sudah sangat merendahkan dan menghina martabat Kepala Negara. Kalau terjadi pembiaran oleh pihak kepolisian, maka akan sangat mungkin terjadi penghinaan yang berulang oleh Rocky Gerung ataupun pihak lain dengan dalih mengkritisi atas nama demokrasi. "Sebagai kaum terdidik seharusnya tetap menjunjung tinggi adab dan etika dalam melakukan kritik terhadap siapapun termasuk kepada Jokowi yang melekat sebagai Kepala Pemerintahan dan sebagai Kepala Negara," beber Direktur Rumah Politik Indonesia ini. Menurut Fernando, adanya aksi dari para pendukung Jokowi perlu menjadi perhatian serius pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti laporan atas Rocky Gerung yang menghina Presiden dan pernyataan tersebut sangat berpotensi membuat kegaduhan. "Sangat patut didalami oleh Kepolisian, jangan-jangan pernyataan tersebut sengaja dilontarkan agar memancing kegaduhan supaya tercipta chaos seperti yang diinginkan oleh sekelompok orang," tutupnya. Sebelumnya, Rocky Gerung yang menyindir kebijakan Presiden Jokowi terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. "Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya," ucap Rocky Gerung. "Dia pikirin nasibnya sendiri, dia enggak pikirin kita. Itu baji**an yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut," tambahnya. (Wan)